Surabaya - PT Waskita Karya (Persero) yang berencana melakukan penawaran saham perdana pada 19 Desember 2012 memproyeksikan pembagian dividen sebesar 30 persen dari total pencapaian laba bersih pada 2012. Direktur Utama PT Waskita Karya M Choliq kepada wartawan di Surabaya, Jumat, mengatakan hingga akhir 2012, perseroan menargetkan laba bersih bisa mencapai Rp250 miliar dengan total penjualan lebih kurang Rp9 triliun. Sementara hingga akhir Oktober 2012, realisasi pencapaian laba bersih sekitar Rp131 miliar dengan nilai penjualan proyek Rp5,6 triliun. "Perseroan telah menetapkan besaran deviden untuk pemegang saham hingga 30 persen dari perolehan laba. Pada RUPS bulan Mei 2013 akan dibicarakan pencapaian kinerja keuangan 2012," katanya di sela-sela acara "Investor Gathering IPO PT Waskita Karya". Sebelum di Surabaya, perseroan telah memulai "road show" IPO di Jakarta dan direncanakan berlanjut ke Singapura, Hong Kong, serta Malaysia (teleconference). Pada 2013, lanjut Choliq, BUMN bidang konstruksi ini menargetkan nilai penjualan bisa tumbuh hingga mencapai Rp11,5 triliun dengan proyeksi laba bersih lebih kurang Rp350 miliar. Hingga Oktober tahun ini, PT Waskita Karya telah mendapatkan kontrak baru pengerjaan sejumlah proyek dengan nilai sebesar Rp11 triliun atau mendekati target yang ditetapkan sebesar Rp12 triliun. "Pada 2013, total kami memiliki kontrak hingga Rp22 triliun. Nilai itu berasal dari kontrak 'carry offer' senilai Rp8 triliun dan kontrak baru Rp14 triliun," tambah Choliq. Terkait rencana IPO, Choliq menjelaskan, saham perdana yang ditawarkan sebanyak 3.082.315.000 lembar atau setara 32 persen dari modal ditempatkan dengan kisaran harga IPO Rp320-405 per lembar saham. Masa penawaran awal dimulai pada 22 November-3 Desember, dilanjutkan penawaran umum 12-14 Desember, penjatahan 17 Desember, dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 19 Desember. Dalam rangka penawaran saham perdana ini, perseroan mempercayakan PT Danareksa Sekuritas Persero, PT Mandiri Sekuritas Persero, dan PT Bahana Securities Persero sebagai penjamin pelaksana emisi efek. "Dari IPO ini, kami harapkan bisa memperoleh dana segar sekitar Rp1 triliun hingga Rp1,2 triliun. Sebanyak 60 persen dana itu digunakan untuk modal kerja yang sifatnya permanen dan 40 persen lainnya untuk pengembangan usaha," ujarnya. Pengembangan usaha yang dikerjakan PT Waskita Karya adalah produksi beton (15 persen), pembangunan real estat (15 persen) dan jalan tol (10 persen). (*)
30 Persen Laba Waskita Karya untuk Dividen
Jumat, 23 November 2012 20:11 WIB
