Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur meraih penghargaan Terbaik I Nasional Penyelenggaraan Penyuluhan Kehutanan Tahun 2025 dari Kementerian Kehutanan pada Musyawarah Nasional Penyuluh Kehutanan di Jakarta, Selasa (21/10).
“Keberhasilan Jawa Timur meraih penghargaan Penyelenggara Penyuluhan Kehutanan Terbaik I bukti keberhasilan program penyuluhan kehutanan di Provinsi Jawa Timur sekaligus menegaskan komitmen Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan penyuluhan kehutanan yang berkualitas,” ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Jumat.
Ia menyampaikan apresiasi atas sinergi antara pemerintah daerah, penyuluh kehutanan, serta kelompok tani hutan (KTH) yang menjadi faktor utama keberhasilan tersebut. Berdasarkan data Sistem Informasi Penyuluhan Kehutanan (SIMLUH) Kementerian Kehutanan, nilai transaksi ekonomi (NTE) KTH nasional mencapai Rp3,01 triliun, sedangkan Jawa Timur menyumbang Rp1,26 triliun atau 42 persen.
“Capaian real NTE mencapai 75 persen dari target NTE Provinsi Jawa Timur sebesar 1.592.327.349.520 sehingga menempatkan Provinsi Jawa Timur pada urutan pertama di antara provinsi lainnya,” katanya.
Saat ini, Pemprov Jawa Timur memiliki 256 tenaga penyuluh kehutanan terdiri atas 212 aparatur sipil negara (ASN) dan calon pegawai negeri sipil (CPNS), serta 44 pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
Selain itu, Dinas Kehutanan Jatim membina 564 Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM).
Khofifah berharap, Musyawarah Nasional Penyuluh Kehutanan Tahun 2025 bertema “Transformasi Penyuluhan Kehutanan dalam Penguatan Ekonomi Masyarakat untuk Mendukung Pembangunan Kehutanan” dapat meningkatkan kapasitas sumber daya manusia penyuluh kehutanan agar hutan tetap lestari dan masyarakat sejahtera.
“Dengan tidak mengesampingkan upaya dan kontribusi provinsi lainnya, penghargaan ini diharapkan dapat menjadi motivasi dan inspirasi sehingga penyelenggaraan penyuluhan kehutanan dapat lebih berdampak pada kelestarian hutan dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Selain Jawa Timur, sembilan provinsi lain juga menerima penghargaan, yaitu Lampung (Terbaik II), Jawa Barat (Terbaik III), Jawa Tengah (Terbaik IV), Kalimantan Selatan (Terbaik V), Daerah Istimewa Yogyakarta (Terbaik VI), Sulawesi Selatan (Terbaik VII), Kalimantan Tengah (Terbaik VIII), Banten (Terbaik IX), dan Kalimantan Timur (Terbaik X).
“Penghargaan ini bukan hanya prestasi Jawa Timur, tetapi juga semangat kolektif seluruh penyuluh kehutanan yang bekerja dengan dedikasi tinggi. Semoga ini menjadi inspirasi bagi provinsi lain untuk terus berinovasi menjaga kelestarian alam Indonesia,” kata Khofifah.
