Risma Minta Maaf Soal Patung Karapan Sapi
Jumat, 16 November 2012 17:46 WIB
Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta maaf kepada warga Madura terkait persoalan patung karapan sapi di Jalan Basuki Rahmat Surabaya setelah adanya keinginan kelompok tertentu yang tidak setuju adanya patung tersebut.
"Saya selaku pemimpin Kota Surabaya meminta maaf kepada seluruh masyarakat Madura atas munculnya isu pergantian patung," ujarnya di sela dialog dengan perwakilan masyarakat Madura di Surabaya, Jumat.
Beberapa waktu lalu, Angkatan Muda Pembaruan Indonesia (AMPI) Surabaya melakukan demonstrasi tepat di patung karapan sapi dan meminta agar segera dipindahkan dan diganti dengan patung pahlawan.
Hal inilah yang memantik reaksi keras dari perwakilan kelompok massa Madura. Selain menggelar aksi balasan, mereka meminta aparat kepolisian dan Pemkot Surabaya turun tangan langsung.
Dalam dialog tersebut, Risma dengan tegas memotong setiap kalimat pendemo yang tetap bergeming dan meminta ada bentuk pertanggungjawaban dari AMPI Surabaya.
"Sudah jangan diteruskan. Kasus ini sudah selesai dan saya yang akan menyelesaikannya. Saya tahu bagaimana kisah patung karapan sapi itu. Bahkan dulu yang membongkar pagar dan memberi air mancur serta taman di sekitar patung itu saya," tuturnya.
Menurut dia, jika masalah ini berlarut-larut, dikhawatirkan bakal dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok lainnya yang tidak ingin melihat Surabaya kondusif, seperti selama ini.
"Kota ini aman dan kondusif, janga diperkeruh dengan persoalan seperti ini. Semua bersaudara dan satu bangsa, tidak perlu bertikai. Yang namanya manusia, pasti tidak sempurna dan pernah berbuat salah," kata Risma.
Perwakilan kelompok Madura yang mendengarkan permintaan maaf Wali Kota Surabaya luluh dan akhirnya menerimanya. Kendati demikian, kelompok Madura tidak akan tinggal diam jika nantinya patung karapan sapi masih dipermasalahkan.
"Sebuah itikad baik dari Bu Risma selaku wali kota dan kami menghargainya. Tapi kami tetap meminta AMPI meminta maaf atas kejadian ini," kata juru bicara kelompok warga Madura, Irham Maulidi.
Sebelum digelar dialog dengan wali kota, puluhan warga Madura menggelar aksi di Taman Apsari Surabaya. Mereka meminta AMPI Surabaya segera minta maaf dalam jangka waktu 3x24 jam.
"Kami sangat menyayangkan tindakan AMPI Surabaya yang hingga detik ini belum meminta maaf. Kami tidak tahu, apa motif di balik semua ini," papar Irham.
Sementara itu, Ketua DPD AMPI Jatim Pranaya Yudha ketika dikonfirmasi mengaku akan mendorong AMPI Surabaya untuk segera menyelesaikan persoalan ini dan mencari solusi terbaik.
"Pasti kami mendorong AMPI Surabaya untuk segera berkoordinasi dan menyelesaikan persoalan ini. Entah itu dengan mediasi atau dialog, yang terpenting bisa terselesaikan dan hasilnya terbaik bagi semua pihak," katanya. (*)