KPU Coret Pasangan "Asri" Pada Pilkada Pamekasan
Sabtu, 10 November 2012 5:25 WIB
Pamekasan - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pamekasan, Madura, mencoret Achmad Syafii-Kholil Asy'ari (Asri) sebagai calon bupati dan wakil bupati pada pilkada yang akan digelar pada 9 Januari 2013.
"Hanya ada dua pasangan calon yang lolos pada pilkada Pamekasan," kata Ketua KPU Pamekasan Ramli, Jumat malam.
Menurut dia, kedua pasangan calon bupati dan wakilnya yang dinyatakan lolos itu, masing-masing Kholilurrahman - Masduqi dan Al Anwari - Kholil (Ahok).
Sedangkan pasangan bakal calon bupati Achmad Syafii-Kholil Asy'ari (Asri) tidak lolos karena tidak memenuhi syarat administratif.
Menurut Ramli, pasangan Asri dianggap tidak memenuhi syarat administratif, dalam hal pengisian form 7 dalam proses pendaftaran bupati dan wakil bupati.
Ramli menjelaskan, dalam form 7 itu, bakal calon wakil bupati (Bacawabup) Kholil Asy'ari mengisi nama berbeda, antara saat yang bersangkutan mengundurkan diri sebagai ketua DPRD dengan saat mendaftar sebagai bakal calon bupati Pamekasan.
"Saat mendaftarkan diri sebagai bacawabup ia menyatakan bernama Halil, sedangkan saat mengundurkan diri dari DPRD menyatakan diri bernama Kholil Asy'ari," terang Ramli.
Sementara terkait rekomendasi panitia pengawas pemilu (panwaslu) Pamekasan yang meminta agar KPU mencoret nama bacawabup Kholilurrahman, Ramli menjelaskan, sudah dikaji di internal KPU. Hanya saja rekomendasi itu tidak membatalkan persyaratan, karena berdasarkan hasil verifikasi, berkas Kholilurrahman lengkap.
Sementara, sejak KPU menyampaikan pengumuman hasil rapat pleno tentang penetapan pasangan calon bupati dan wakil bupati pada pilkada Pamekasan yang rencananya akan digelar pada 9 Januari 2013, suasana di kantor KPU terpantau mencekam.
Bahkan, sejak putusan KPU itu diumumkan, sebagian massa pendukung Asri dari wilayah utara Pamekasan kini mulai bergerak menuju kantor KPU Pamekasan guna meminta agar KPU membatalkan putusannya.
Setelah pengumuman penetapan, petugas mulai memasang pagar kawat berduri mengelilingi kantor KPU Pamekasan guna mencegah massa pendukung pasangan masing-masing calon mendekati kantor pelaksana pilkada itu.
Tidak hanya di kantor KPU, semua rumah anggota KPU juga dijaga ketat polisi, termasuk pendopo Pemkab Pamekasan guna mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Sebelum penetapan, rumah Ketua KPU Pamekasan Ramli, juga sempat dilempari batu oleh sekelompok massa tak dikenal. (*)