Pemprov Jatim (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar pasar murah ke-99 sepanjang tahun 2025 di Balai Desa Balong Besuk Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang, guna menjaga stabilitas harga bahan pokok.
“Kita muter tiap hari, kemarin kita di Pacet Mojokerto, hari ini kita ke Jombang, dan terus kita ingin memaksimalkan penjangkauan sedekat mungkin kepada masyarakat supaya sembako ini bisa terjangkau harganya bagi masyarakat,” ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam keterangan di Surabaya, Rabu.
Khofifah menjelaskan pasar murah ini adalah bagian dari ikhtiar Pemprov Jatim untuk menjaga keterjangkauan dan keseimbangan harga kebutuhan pokok, sekaligus melindungi daya beli masyarakat.
"Kami ingin memastikan bahwa seluruh warga, terutama yang berpenghasilan menengah ke bawah, tetap bisa mengakses bahan pangan dengan harga terjangkau," katanya.
Pada pasar murah kali ini, berbagai komoditas ditawarkan dengan harga lebih rendah dibanding harga pasar maupun Harga Eceran Tertinggi (HET)/Harga Acuan Pemerintah (HAP).
Yakni beras premium dilepas Rp14.000/kg atau Rp70.000/sak, lebih murah dari harga pasar Rp15.000/kg maupun HET Rp14.900/kg, dengan stok 500 kg (100 sak).
Sementara itu, beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) tersedia hingga 10 ton dengan harga Rp11.000/kg atau Rp55.000/sak, jauh di bawah harga pasar Rp13.666/kg maupun HET Rp13.500/kg.
Untuk komoditas lainnya, gula pasir dijual Rp14.000/kg (stok 150 kg), lebih rendah dibanding harga pasar Rp15.000/kg dan HAP Rp17.500/kg.
Minyak goreng kemasan merek Minyakita dipasarkan Rp13.000/liter (stok 200 liter), lebih murah dari harga pasar Rp16.000/liter maupun HET Rp15.700/liter.
Adapun telur ayam ras dijual Rp22.000/pack, jauh lebih rendah dari harga pasar Rp27.000/kg maupun HAP Rp30.000/kg, dengan stok 100 kg.
Kemudian, daging ayam ras tersedia Rp33.000/pack, lebih terjangkau dibanding harga pasar Rp37.333/kg maupun HAP Rp40.000/kg, dengan stok 50 kg.
Untuk kebutuhan bumbu dapur, bawang merah dijual Rp7.000/250 gram atau Rp28.000/kg (stok 10 kg), lebih murah dari harga pasar Rp29.333/kg maupun HAP Rp41.500/kg.
Sedangkan bawang putih dilepas Rp6.000/250 gram atau Rp24.000/kg (stok 10 kg), di bawah harga pasar Rp28.000/kg maupun HAP Rp38.000/kg.
Selain itu, tepung terigu juga tersedia dengan harga Rp10.000/kg (stok 48 kg), lebih rendah dibanding harga pasar Rp10.666/kg.
Hadirnya pasar murah di berbagai daerah ini, kata Khofifah, menjadi bukti konkret pemerintah hadir di masyarakat, sekaligus memastikan harga bahan pokok tetap terjangkau meski kondisi ekonomi sedang fluktuatif.
“Kami terus bergerak dari satu daerah ke daerah lain agar manfaat pasar murah bisa dirasakan merata. Semoga ini menjadi solusi untuk menekan gejolak harga sekaligus meringankan pengeluaran rumah tangga,” ucapnya.
Selain membantu masyarakat, pelaksanaan pasar murah juga diharapkan menjadi salah satu instrumen pengendalian inflasi daerah.
Dengan menjaga ketersediaan barang sekaligus keterjangkauan harga, stabilitas ekonomi Jawa Timur bisa terus dipertahankan, bahkan ikut menopang pengendalian inflasi nasional.
“Ketahanan pangan dan stabilitas harga adalah kunci. Maka, pasar murah ini bukan sekadar kegiatan rutin, melainkan komitmen berkelanjutan Pemprov Jatim untuk memastikan kesejahteraan masyarakat tetap terjaga,” katanya.
Tidak hanya menghadirkan harga terjangkau, setiap pasar murah juga memberdayakan produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal.
Langkah ini mendukung ekonomi daerah sekaligus memperkenalkan kreativitas para pelaku UMKM kepada masyarakat.
