Surabaya (ANTARA) - Universitas Surabaya (Ubaya) membuka peminatan Energi Terbarukan pada Program Studi Teknik Elektro mulai Semester Gasal 2026 dengan target awal 25 mahasiswa sebagai respons kebutuhan tenaga ahli masa depan.
"Rencana pendirian ini sebenarnya sudah lama, cikal bakalnya dari pusat studi energi baru terbarukan dan lingkungan. Kami melihat saatnya sekarang bergerak lebih maju," kata Rektor Ubaya Dr. Benny Lianto di Surabaya, Selasa.
Benny menegaskan bahwa tenaga pengajar sudah dipersiapkan, baik dari kalangan internal maupun praktisi industri.
"Kami sudah punya profesor khusus dalam bidang ini, Prof. Elieser Tarigan. Selain itu ada banyak praktisi yang akan mendukung pengajaran," ujarnya.
Guru Besar Energi Terbarukan Prof. Elieser Tarigan, Ph.D. menjelaskan kurikulum akan memberikan pemahaman umum berbagai sumber energi terbarukan, namun fokus pada aspek kelistrikan.
"Itu mencakup solar energy dan energy management. Transisi energi menuntut kita mengelola konservasi energi, karena energi fosil tidak bisa langsung diganti begitu saja," katanya.
Menurut Elieser, lulusan peminatan ini ditargetkan memiliki kompetensi teknis sekaligus jiwa kewirausahaan.
"Artinya, setelah lulus mereka bisa berkiprah baik sebagai tenaga ahli maupun entrepreneur di bidang energi terbarukan," ujarnya.
Dekan Fakultas Teknik Ubaya Ir. Eric Wibisono, Ph.D., IPU menegaskan pembukaan peminatan ini melanjutkan tradisi inovasi kampus.
"Fakultas Teknik Ubaya selalu berupaya menjawab kebutuhan zaman. Energi terbarukan adalah masa depan, sehingga mahasiswa sejak awal bisa memilih jalur ini," katanya.
Managing Director Utomo Group Anthony Utomo menilai langkah Ubaya sejalan dengan kebutuhan dunia usaha.
"Energi terbarukan porsinya luar biasa besar, sampai 70 gigawatt dalam beberapa tahun mendatang sesuai Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) pemerintah dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Ini membutuhkan tenaga terampil maupun calon pengusaha," ujarnya.
Sementara Kepala SMAN 1 Taman Dewi Nurmalasari, M.Pd., menyambut positif program tersebut.
"Harapannya siswa kami bisa diterima di Ubaya dan mendapatkan beasiswa. Energi terbarukan memang tantangan besar, sehingga langkah ini sangat bagus untuk menghadapi masa depan," katanya.
