Tim Jihandak Ledakkan Tabung Elpiji Diduga Bom
Sabtu, 27 Oktober 2012 21:03 WIB
Madiun - Tim Jihandak Brimob Polda Jatim berhasil meledakkan sebuah tabung elpiji ukuran tiga kilogram yang diduga bom rakitan dari rumah kontrakan terduga teroris Agus Anton, di Perumahan Puri Amarta Jalan Cokrobasonto, Kelurahan Josenan, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Jawa Timur, Sabtu.
Bahan tersebut diledakkan di tengah kebun milik warga yang tak jauh dari lokasi sekitar pukul 17.30 WIB. Sebelum diledakkan dengan pemicu jarak jauh, lokasi peledakan disterilkan dari warga hingga radius 100 meter.
Meski suaranya tidak lantang, namun sempat membuat ratusan warga yang berada di lokasi kaget. Ratusan warga ini penasaran dan menonton aktivitas polisi yang sedang mengamankan lokasi.
"Tetap saja kaget padahal sudah siap-siap saat dikasih aba-aba sama Pak Polisi," ujar salah satu warga sekitar, Sukardi.
Sebelum diledakkan, tim jihandak melakukan pemeriksaan intesif di seluruh bagian rumah. Pemeriksaan juga dilakukan di lingkungan luar rumah.
Hasilnya, petugas berhasil mengamankan satu buah tabung elpiji ukuran tiga kilogram yang diduga bom rakitan. Tabung tersebut terlihat diplester dengan lakban berwarna hitam.
Kapolres Madiun Kota AKBP Adi Deriyan Jayamarta, tidak banyak berkomentar tentang peledakkan dugaan bom rakitan tersebut.
"Kami hanya mengamankan lokasi sekitar dari aktivitas warga. Di luar itu bukan wewenang kami karena langsung ditangani oleh Mabes Polri," ujar AKBP Adi di lokasi.
Rumah bernomor 3B tersebut dikontrak oleh terduga teroris Agus Anton Figian (31), warga Desa Sewulan Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, yang telah ditangkap oleh tim Densus 88 Antiteror pada Jumat (26/10) malam sekitar pukul 23.00 WIB. Agus ditangkap di sebuah masjid di sekitar rumah kontrakannya.
Rumah tersebut dikontrak sejak satu tahun terakhir, namun baru terlihat aktivitas aneh sejak dua bulan terakhir.
"Rumah itu milik Pak Bambang. Dikontrakan sejak setahun terakhir. Seingat saya, dari awal yang mengontrak ya orang yang ditangkap polisi itu," ujar warga penghuni Perumahan Puri Amarta, Hendra.
Meski bertetangga, Hendra mengaku tidak kenal dengan Agus Anton. Sebab, orangnya pendiam dan tidak pernah berinteraksi dengan tetangga. Selain itu, tetangga anehnya tersebut juga sering beraktivitas di malam hari. Rumah tersebut juga sering didatangi oleh tamu pada malam hari.
Di lokasi Perumahan Puri Amarta hanya terdapat lima unit rumah. Dari lima unit rumah tersebut, hanya dua rumah yang telah ditempati. Yakni rumah yang dikontrak terduga teroris Agus Anton dan lainnya milik Hendra. Perumahan ini berjarak sekitar 100 Meter dari perumahan penduduk. (*)