Atlet Jatim Kritik Perbedaan Bonus PON
Kamis, 25 Oktober 2012 20:23 WIB
Surabaya - Para atlet peraih medali pada ajang PON XVIII tahun 2012 mengkritik kebijakan KONI Jawa Timur terkait jumlah bonus medali emas, perak, dan perunggu yang perbedaannya dianggap terlalu jauh.
Kritikan itu diungkapkan sejumlah atlet saat berdialog dengan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf dan pengurus KONI Jatim sebelum proses pencairan bonus di Surabaya, Kamis.
Perbedaan jumlah bonus yang diterima atlet peraih medali dianggap kurang seimbang dan terkesan tidak menghargai perjuangan atlet yang sudah bersusah payah di PON.
"Perjuangan teman-teman atlet yang memperoleh medali perak dan perunggu juga sama besarnya dengan mereka yang mendapatkan medali emas. Semestinya nilai bonus yang diberikan jangan terlalu jauh perbedaannya," kata atlet lari jarak dekat, Serani Unani.
Sebagai atlet yang ikut menyumbangkan dua medali emas pada PON 2012 di Riau, mengaku ikut merasakan kekecewaan rekan-rekannya yang hanya merebut medali perak dan perunggu.
"Saya setuju ada perbedaan antara bonus medali emas, perak, dan perunggu, tetapi nilainya jangan terlalu jauh seperti sekarang," tambah peraih emas nomor 100 meter perorangan dan beregu itu.
Sesuai dengan kebijakan yang dikeluarkan KONI Jatim, atlet peraih medali emas perorangan diganjar bonus Rp150 juta, sementara untuk perak dan perunggu masing-masing hanya Rp35 juta dan Rp12,5 juta.
Bahkan, bonus perak dan perunggu itu masih jauh dari yang diterima setiap atlet peraih medali emas di nomor beregu, yakni Rp90 juta untuk beregu terdiri atas dua orang, Rp75 juta (beregu tiga orang), dan Rp65 juta (beregu lima orang atau lebih).
Untuk peraih medali perak dan perunggu nomor beregu, jumlah bonus yang diberikan lebih kecil lagi. Apalagi, bonus itu masih harus dipotong pajak penghasilan.
"Awalnya saya dan teman-teman yang meraih medali perak dan perunggu berharap mendapatkan bonus tidak jauh beda dengan peraih emas, tapi kenyataannya memang kecil," kata atlet peraih medali perunggu cabang sepatu roda, Della Olivia.
Menanggapi kritik dan keluhan para atlet, Wagub Jatim Saifullah Yusuf tidak bisa memberikan keputusan. Namun, dia berjanji mempertimbangkan usulan mengenai besarnya perbedaan bonus dan pajak.
"Saya kira usulan para atlet cukup bagus dan masuk akal sehingga ke depan masalah ini akan kami pertimbangkan lagi. Kalau soal pajak, itu sudah menjadi peraturan pemerintah kepada semua warga negara," katanya didampingi PLT Ketua Umum KONI Jatim Erlangga Satriagung. (*)