Malang, Jawa Timur (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya bersama Kepolisian Resor Kota (Polresta) Malang Kota menggaungkan anti pelecehan seksual, khususnya di area stasiun yang merupakan salah satu bagian dari ruang publik melalui kegiatan kampanye.
Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif di Stasiun Malang, di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis, mengatakan keamanan dan kenyamanan masyarakat selama beraktivitas di ruang publik merupakan tanggung jawab yang harus dilaksanakan bersama-sama.
"Pelecehan seksual ini perbuatan yang sangat tidak bisa ditoleransi, maka dari ini kamu mengedukasi melalui kampanye ini untuk bersama-sama membangun kesadaran masyarakat," kata Luqman.
Melalui kampanye itu, pihaknya bersama kepolisian setempat menanamkan edukasi kepada setiap masyarakat, khususnya para perempuan supaya berani melaporkan ke pihak berwajib apabila mengalami pelecehan seksual.
Setiap tindakan itu dipastikannya akan mendapatkan perhatian khusus dari para petugas KAI di setiap stasiun dengan melakukan upaya tindak lanjut.
"Di stasiun ada polisi khusus kereta api (polsuska) dan petugas kami lainnya. Di dalam gerbong sudah dilengkapi CCTV, ada masinis, ada petugas keamanan jadi tolong melaporkan," ucapnya.
KAI telah melakukan upaya pencegahan munculnya aksi pelecehan seksual kepada penumpang, yakni dengan menghadirkan filter saat proses pemesanan tiket melalui Access by KAI.
Luqman menjelaskan di dalam sistem pemesanan tiket itu para calon penumpang bisa mengetahui siapa orang yang akan duduk di sebelahnya.
Lalu, jika tempat duduk yang dipesan telah terisi, maka akan muncul tanda berwarna biru sebagai petunjuk jika penumpang itu merupakan laki-laki dan merah muda jika penumpangnya perempuan.
"Kami bisa melakukan proses-proses identifikasi dan pencegahan sejak dari pemesanan tiket," ucapnya.
Di tempat yang sama, Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Malang Kota Iptu Khusnul Khotimah mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar saling menghormati norma dan nilai hidup yang berlaku.
"Dengan begitu pelecehan seksual bisa sama-sama dicegah, termasuk di kereta api," kata Khusnul.
Khusnul juga menegaskan bahwa para korban tidak boleh takut melaporkan, agar proses penanganan terhadap pelaku bisa sesegera mungkin berjalan.
"Harus speak up, rise and speak up itu pesan saya," tuturnya.
