Efriliya Tantang Kim Dabin di Final
Sabtu, 13 Oktober 2012 19:09 WIB
Surabaya - Petenis Indonesia Efriliya Herlina tinggal selangkah merengkuh gelar juara ITF Junior Widjojo Soejono MNC Group 2012, setelah lolos ke final dan menantang unggulan utama Kim Dabin asal Korsel, Minggu (14/10).
Efriliya menjadi satu-satunya wakil tuan rumah yang tersisa di nomor tunggal, setelah Nuradim Ramdani kandas pada babak semifinal tunggal putra di Lapangan Tenis Kodam V Brawijaya Surabaya, Sabtu.
Tampil pada turnamen tahunan sebagai unggulan ke-2, Efriliya sempat mendapat perlawanan keras dari petenis Belanda Arianne Hartono pada set pertama, sebelum akhirnya menang 7-5, 6-0.
Sementara calon lawannya Kim Dabin tidak menemui kesulitan berarti dan tampil dominan saat membekuk unggulan ke-5 Thanthita Suetrong (Thailand) dengan skor telak 6-1, 6-0.
"Saya belum pernah jumpa Kim Dabin, tapi saya lihat permainannya lebih bagus dari Arianne. Kuncinya main tenang dan bisa mengontrol emosi menghadapi lawan seperti Kim," kata Efriliya yang berjuang mengejar gelar ITF pertamanya.
Dari tunggal putra, Nuradim Ramdani gagal mewujudkan ambisinya meraih tiket final setelah dihentikan unggulan pertama asal Korsel Lee Duck Hee dalam dua set 0-6, 2-6.
Kegagalan ini mengulang hasil yang diraih Nuradim pada turnamen serupa pada 2011, ketika dia juga terhenti di semifinal oleh petenis unggulan utama Rishab Argawal dari India.
Nuradim sebenarnya memiliki modal bagus saat menghadapi Lee Duck Hee, karena pernah mengalahkannya pada turnamen ITF Junior di China pada tahun lalu.
Akan tetapi, kali ini Nuradim justru bermain buruk dan kesulitan mengembangkan permainan, karena lebih banyak tertekan.
Bahkan pada set kedua, ia sempat mendapatkan perawatan dari tim medis, karena mengalami cedera di lutut kirinya setelah terpeleset saat berusaha mengembalikan bola pukulan Lee.
"Cedera itu membuat saya tidak bisa bergerak dengan leluasa. Tapi, harus diakui Lee bermain bagus dan pukulannya jauh lebih baik dibanding pertemuan setahun lalu," ujar Nuradim.
Pada partai puncak, Minggu (14/10), Lee Duck Hee yang kini masih berusia 14 tahun itu, akan bertemu Bart Van Leijsen (Belanda) yang melaju usai mengalahkan Tung-lin Wu (Taiwan) 6-4, 2-6, 6-4. (*)