Jakarta (ANTARA) - Gunung Dukono di Halmahera Utara, Maluku Utara, kembali meletus diiringi hembusan abu vulkanik berwarna kelabu, Kamis siang ini setelah terakhir terjadi pada akhir Mei yang lalu.
Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Muhammad Wafid dalam keterangan di Jakarta, Kamis, mengatakan letusan terjadi pada pukul 12.31 WIT dengan kolom abu lebih dari 500 meter di atas puncak atau 1.587 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Petugas Pemantau Gunung Api (PGA) Badan Geologi di Halmahera Utara melaporkan kolom abu erupsi teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal dan condong ke arah timur.
Erupsi tersebut terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 7 milimeter dan durasi 91,08 detik.
"Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung," kata dia.
Gunung Dukono saat ini masih berada pada status Level II atau Waspada.
Untuk itu, kata dia, Badan Geologi merekomendasikan agar warga setempat, pengunjung atau wisatawan, tidak beraktivitas di dalam radius empat kilometer dari kawah Malupang Warirang.
Selain itu, lanjut dia, warga juga diimbau untuk selalu menyediakan masker atau penutup hidung dan mulut guna mengantisipasi dampak abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernapasan, terutama karena sebaran abu dapat berubah mengikuti arah dan kecepatan angin.
