Situbondo (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Timur (Jatim) Cabang Bondowoso/Situbondo menyerap aspirasi seribuan siswa Siswa Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Situbondo yang menuntut kepala sekolah dimutasi karena diduga menebang pohon hutan sekolah tanpa musyawarah.
Kasubag Tata Usaha (TU) Cabang Disdik Wilayah Bondowoso/Situbondo Syarifuddin mengaku semua aspirasi siswa sekolah yang melakukan demonstrasi itu akan ditampung, termasuk tuntutan mutasi.
"Namun yang pasti semua ada prosesnya dan terpenting proses belajar mengajar di sekolah ini jangan sampai terganggu," katanya usai menemui seribuan siswa dalam aksi di halaman SMA Negeri 2 Situbondo, Senin.
Dari hasil rapat yang dilakukan oleh para guru SMAN 2 Situbondo, kata dia, kepala sekolah tidak bermusyawarah terkait pemotongan pohon di hutan sekolah.
"Dari hasil rapat bersama guru, tidak ada satu pun guru yang diajak rembuk terkait pemotongan kayu, tiba-tiba ada pemotongan," katanya.
Seribuan siswa-siswi SMAN 2 Situbondo melakukan demonstrasi di halaman sekolah, mereka menuntut Kepala SMAN 2 Situbondo Saiful Bahri yang baru menjabat pada 20 Mei 2025 untuk dimutasi karena dinilai merugikan sekolah.
Koordinator aksi Muhammad Sultan Rafi menyampaikan kepala sekolahnya melakukan pemotongan pohon di hutan sekolah yang berada di halaman belakang sekolah tanpa ada pemberitahuan sebelumnya.
"Tiba-tiba hutan sekolah kami gundul dipotong, ada belasan pohon yang dipotong, padahal pohon itu tidak mengganggu, justru itu adalah paru-paru sekolah," katanya.
Senada juga disampaikan Ella Shan Nur. Ia mengaku kecewa dengan pemotongan belasan pohon kayu yang didominasi jenis Trembesi dipotong serampangan.
"Sekolah kami ini dikenal dengan Sekolah Adiwiyata yang berwawasan lingkungan guna melestarikan lingkungan hidup, kalau pohon ditebangi, sudah bertolak belakang dengan konsep Adiwiyata," tuturnya.
Dindik Jatim serap aspirasi siswa SMAN 2 Situbondo soal hutan sekolah
Senin, 25 Agustus 2025 13:55 WIB
Siswa SMA Negeri 2 Situbondo, Jatim, aksi tuntut kepala sekolah dimutasi. Senin (25/8/2025) ANTARA/Novi Husdinariyanto
