Madura Raya (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur menerapkan layanan jemput bola untuk pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan administrasi kependudukan lainnya.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Sumenep, Ach Syahwan Effendi mengatakan, langkah itu dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan dan mempermudah akses bagi masyarakat terpencil.
"Melalui program ini, kami juga ingin mempercepat cakupan kepemilikan KTP bagi warga Sumenep. Sebab, sebagian warga beralasan tidak mau mengurus KTP karena jaraknya terlalu jauh, terutama masyarakat yang tinggal di kepulauan," katanya di Sumenep, Jawa Timur, Sabtu
Ia menjelaskan, jumlah penduduk di Kabupaten Sumenep yang memiliki KTP sebanyak 1.064.534 orang, dari total 1.135.441 jiwa penduduk di wilayah itu.
Ini berarti, sambung Syahwan, masih ada sekitar 70.907 warga yang belum memiliki KTP.
Penyebabnya, karena banyak faktor. Selain karena jarak yang jauh, terutama bagi masyarakat yang tinggal di kepulauan, ada juga yang beralasan karena faktor usia dan sebagian karena berada di luar negeri sebagai pekerja imigran.
"Ada juga yang tidak mau membuat KTP karena kurangnya kesadaran. Karena itu kami menerapkan pola layanan jemput bola, dengan tujuan agar semua penduduk di Sumenep ini memiliki KTP," katanya.
Ia menjelaskan, pelayanan jemput bola ini merupakan program yang dicanangkan oleh Kementerian Dalam Negeri untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan administrasi kependudukan hingga ke tingkat desa.
"Pelayanan adminduk di tingkat desa yang kami beri nama 'KANG MAS SETIA' ini bertujuan untuk menciptakan pelayanan yang membahagiakan masyarakat dengan mempercepat proses pelayanan, seperti pembuatan kartu keluarga, akta kelahiran, dan lain-lain," katanya.
Kepala Dispendukcapil Ach Syahwan Effendi menargetkan, melalui layanan jemput bola tersebut, akhir tahun 2025 semua masyarakat di wilayah itu bisa memiliki KTP.
