Jakarta (ANTARA) - Musim ke-80 NBA yang akan dimulai 21 Oktober 2025 mendatang akan menjadi musim yang spesial karena akan ada banyak rekor yang bisa pecah terutama melalui performa para superstar veteran.
Dari Los Angeles hingga Houston, nama-nama besar seperti LeBron James, Kevin Durant, hingga Nikola Jokic memiliki peluang untuk menorehkan jejak abadi di buku sejarah NBA, melengkapi warisan yang telah mereka bangun selama lebih dari satu dekade.
LeBron James
Dimulai dari LeBron James, atlet NBA berusia 40 tahun yang sama sekali tidak memberikan tanda-tanda penurunan performa.
Dia telah mengunci gelar sebagai pencetak poin terbanyak sepanjang masa, tetapi musim 2025–2026 membuka peluang baginya untuk melampaui batas baru. Dengan hanya membutuhkan 350 field goals lagi untuk melewati rekor legenda Lakers Kareem Abdul-Jabbar (15.837 poin). LeBron yang musim lalu mencetak 651 field goals, hampir pasti akan menambah satu rekor lagi ke dalam koleksinya.
Memasuki musim ke-23, James juga akan menjadi pemain dengan musim terbanyak dalam sejarah NBA, melewati Vince Carter. Jika tetap bugar, ia hanya butuh 50 pertandingan lagi untuk melewati Robert Parish sebagai pemain dengan jumlah laga musim reguler terbanyak sepanjang masa.
Dalam laga pembuka menghadapi Golden State Warriors, James hanya butuh dua tembakan tiga angka untuk melewati Reggie Miller dan naik ke posisi keenam dalam daftar pencetak tiga angka terbanyak dalam sejarah NBA.
Prestasi-prestasi ini menunjukkan bahwa LeBron James di usia 40 tahun tidak hanya menjadi standar baru performa pemian veteran, lebih dari itu, ia masih mendikte arah sejarah liga.
Kevin Durant dan James Harden
Kevin Durant (36 tahun), yang memulai babak baru bersama Houston Rockets setelah terlibat dalam pertukaran tujuh tim bersejarah pada Juli lalu, kini mengincar posisi ketujuh dalam daftar pencetak poin terbanyak sepanjang masa.
Dengan 849 poin lagi untuk melampaui Wilt Chamberlain, Durant yang konsisten mencetak lebih dari 1.000 poin tiap musim selama bermain di atas 35 laga, tampaknya akan mencapai tonggak tersebut dalam beberapa bulan ke depan.
James Harden (35 tahun) juga punya agenda pribadi musim ini. “The Beard”, julukannya, hanya terpaut 603 poin dari Carmelo Anthony dan 910 dari Shaquille O’Neal untuk masuk 10 besar pencetak poin sepanjang masa. Jika melihat rata-rata produktivitas Harden, bahkan saat bermain untuk Clippers yang sudah menua musim lalu, rekor ini tampak cukup realistis.
Namun untuk kategori asis, jalannya tak semulus itu. Dengan 746 asis dibutuhkan untuk menyalip Andre Miller, Gary Payton, dan Isiah Thomas guna menembus 10 besar, Harden mungkin akan lebih realistis menargetkan posisi ke-12 musim ini.

Jokic, Westbrook, dan Luka dalam triple-double
Nikola Jokic sudah lama menjelma sebagai simbol efisiensi dan kejeniusan bola basket modern. Musim lalu, ia mengukir triple-double 30-20-20 pertama dalam sejarah NBA. Kini, Jokic hanya butuh 18 triple-double lagi untuk menyamai Oscar Robertson (181) dan menjadi pemain kedua sepanjang masa dalam kategori tersebut, hanya di bawah Russell Westbrook (203).
Sementara itu, Westbrook sendiri masih aktif berburu rekor. Ia tinggal butuh 75 umpan matang untuk mencetak 10.000 asis dan hanya 411 lagi dari posisi kelima sepanjang masa, melewati nama-nama legendaris seperti Magic Johnson dan Steve Nash. Jika Westbrook kembali mendapatkan tim dan menit bermain yang cukup, misi ini tetap terbuka.
Bintang NBA yang sedang hangat dibicarakan, Luka Doncic, juga bisa mencapai tonggak penting musim ini. Ia hanya butuh 18 triple-double lagi untuk menjadi pemain ketujuh dengan 100 triple-double, dan 26 lagi untuk melewati mantan pelatihnya di Dallas, Jason Kidd, di peringkat keenam.
Tembakan jarak jauh
Stephen Curry tidak hanya ingin kembali ke playoff bersama Warriors. Ia kini mengincar rekor sebagai pemain pertama dalam sejarah NBA dengan 5.000 tembakan tiga angka gabungan dari musim reguler dan playoff. Musim lalu ia mencetak 311, dan jika tren ini bertahan, rekor itu bisa jatuh sebelum musim selesai.
Klay Thompson pun tak mau kalah dalam membidik sejarah. Pada musim penuhnya bersama Dallas Mavericks, ia mencetak 216 tembakan tiga angka. Ia kini hanya terpaut 108 dari Damian Lillard untuk naik ke posisi keempat sepanjang masa, dan 277 dari Ray Allen di peringkat ketiga.
Paul George juga patut dipantau. Pemain anyar Philadelphia 76ers ini tinggal butuh 102 tembakan tiga angka lagi untuk melewati Kyle Korver di posisi kedelapan. Jika dalam kondisi bugar seperti saat musim terakhirnya di Clippers (243 tembakan tiga angka), target ini bisa dicapai sebelum jeda All-Star.
Rekor pelatih
Tak hanya pemain, dua pelatih legendaris juga bersaing menapaki posisi elit dalam daftar kemenangan terbanyak sepanjang masa. Doc Rivers kini hanya terpaut 14 kemenangan dari George Karl untuk posisi keenam dan berpotensi melewati Pat Riley (49 kemenangan lagi) dan Jerry Sloan (60 kemenangan) jika Milwaukee Bucks tampil konsisten musim ini.
Sementara itu, Rick Carlisle, yang baru saja membawa Indiana Pacers ke Final NBA 2024, hanya butuh 50 kemenangan lagi untuk menyalip Rick Adelman dan masuk 10 besar pelatih dengan kemenangan terbanyak sepanjang masa.
Olahraga, khususnya NBA dalam hal ini, adalah tempat untuk rekor terus dipecahkan dan sejarah terus diperbarui.
