Malang - Sejumlah perempatan jalan yang ada di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, dalam waktu dekat ini akan dihilangkan karena dinilai sebagai biang dari kemacetan di daerah itu. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang M Yusuf, Senin, mengemukakan, penghilangan sejumlah perempatan itu semata-mata sebagai upaya rekayasa lalu lintas guna meminimalkan kemacetan di sejumlah titik rawan. "Penghilangan perempatan jalan ini akan kami fokuskan di tengah kota, seperti perempatan Jalan Sigura-gura(kawasan kampus Universitas Brawijaya dan ITN), Jalan Kawi, Bromo dan Semeru," ujarnya. Lebih lanjut Yusuf menjelaskan, untuk perempatan Jalan Semeru akan dihilangkan jalur memutarnya, karena rawan terjadi penumpukan kendaraan. Kendaraan dari arah Jalan Bromo tidak boleh lurus, tapi akan belok kiri. Untuk kendaraan dari Jalan Semeru belok kiri ke arah Jalan Bromo dan bisa lurus. Kendaraan dari arah selatan, belok kiri ke arah Semeru dan lurus ke arah Bromo dan yang dari utara harus belok kiri atau lurus menuju Semeru. Sementara di Jalan Kawi, lanjutnya, jalan memutar akan ditiadakan, karena ada dua traffic light yang berdekatan, seperti di jalan Arif Rahmman Hakim dengan yang ada di sebelah BRI serta di perempatan Jalan Kawi. Untuk perempatan Jalan Sigura-gura, katanya, akan diatur lebih lanjut dan akan dibahas di forum lalu lintas. "Selain sejumlah perempatan jalan dihilangkan, tidak menutup kemungkinan kami juga akan mencari solusi lain guna meminimalkan kemacetan di kota ini," tegasnya. Belum lama ini pakar transportasi dari Universitas Brawijaya Prof Harnen Sulistyo mengatakan, jika Kota Malang pada tahun 2015 akan macet total, bahkan kendaraan tidak bisa bergerak jika tidak ada rekayasa lalu lintas dan membuka akses jalur baru, seperti jalur lingkar timur (jalitim). (*)