PBSI Jatim Belum Putuskan Dukungan Calon Ketum
Selasa, 28 Agustus 2012 19:42 WIB
Surabaya - Pengurus Provinsi PBSI Jawa Timur belum memutuskan arah dukungan terhadap calon ketua umum Pengurus Besar PBSI periode 2012-2016 pada musyawarah nasional di Yogyakarta, 20-21 September 2012.
Sekretaris Umum Pengprov PBSI Jatim Eddyanto Sabarudin kepada wartawan di Surabaya, Selasa, mengatakan, masalah munas dan dukungan kepada calon ketua umum hingga kini belum dibahas oleh pengurus.
"Kemungkinan akhir pekan ini masalah itu akan dibahas, sekalian acara halalbihalal dengan jajaran pengurus PBSI Jatim," ujarnya.
Saat ini sudah ada beberapa nama yang siap maju dalam pencalonan ketua umum PB PBSI, antara lain Djoko Santoso (ketua lama 2008-2012) dan Icuk Sugiarto (Ketua Pengprov PBSI DKI Jakarta).
Bahkan, pengurus PBSI se-Kalimantan sudah menyatakan dukungannya kepada Djoko Santoso untuk kembali memimpin PB PBSI periode 2012-2016.
"PBSI di bawah kepemimpinan Djoko Santoso menunjukkan kinerja yang baik, misalnya punya program strategis pemusatan Latihan nasional usia remaja yang belum tuntas," kata Koordinator PBSI se-Kalimantan, Barlen, kepada ANTARA di Banjarmasin, Rabu (22/8).
Menurut Eddyanto Sabarudin, dukungan pengurus provinsi kepada Djoko Santoso masih cukup kuat, kendati selama kepemimpinannya prestasi bulu tangkis Indonesia merosot, termasuk kegagalan mempertahankan tradisi medali emas Olimpiade 2012.
Ia mengakui bahwa PBSI Jatim merupakan salah satu provinsi yang mendukung terpilihnya Djoko Santoso sebagai ketua umum PB PBSI pada Munas tahun 2008.
"Soal dukungan calon untuk munas kali ini, kami harus membahasnya dengan jajaran pengurus harian. Apakah tetap mendukung Djoko Santoso atau mungkin calon lain," tambahnya.
Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengprov PBSI Jatim Wijanarko Adimulya menambahkan, ketua umum PB PBSI ke depan akan menghadapi tantangan tugas yang sangat berat untuk mengembalikan kejayaan prestasi bulu tangkis Indonesia.
"Siapapun yang menjadi ketua umum, tugas dan tantangannya sangat berat, karena prestasi bulu tangkis kita sedang merosot dan jadi sorotan," katanya.
Menurut dia, untuk mengejar ketinggalan dari negara lain, PBSI harus berani melakukan berbagai perubahan dari sisi pembinaan dan merangkul semua potensi yang ada di daerah. (*)