Bondowoso (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan kesiapannya dalam menyukseskan program transisi ke energi baru terbarukan menuju keberlanjutan dan kemandirian energi, usai diresmikannya sejumlah PLTP dan PLTS di Indonesia secara hybrid pada Kamis (26/6).
"Kami siap menjadi bagian penting dari roadmap energi nasional khususnya swasembada energi sekaligus mendukung Net Zero Emission 2060, baik melalui energi terbarukan maupun dukungan terhadap peningkatan lifting migas nasional," katanya dalam keterangan yang diterima di Bondowoso, Jumat.
Presiden Prabowo Subianto meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di 15 Provinsi secara hybrid dari Provinsi Bali, dan peresmian ini merupakan penanda dimulainya proyek nasional pembangunan dan pengoperasian energi terbarukan.
Usai mendampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia saat peresmian PLTP dan PLTS dari Kabupaten Bondowoso, Khofifah mengatakan bahwa Jawa Timur memiliki potensi besar dalam pengembangan energi baru dan terbarukan.
Sejumlah wilayah seperti Bondowoso, Banyuwangi, Pacitan, hingga Situbondo, lanjutnya, memiliki sumber daya alam yang mendukung pengembangan energi panas bumi, angin, dan air.
Potensi energi baru terbarukan di Jawa Timur, katanya, sangat besar dan dengan sinergi pusat dan daerah, Khofifah optimistis bisa mempercepat pemanfaatan energi hijau sekaligus membuka lapangan kerja baru di sektor energi terbarukan.
Selain proyek energi terbarukan, pada kesempatan tersebut juga dilakukan peresmian peningkatan produksi minyak nasional sebesar 30 ribu barel melalui optimalisasi Blok Cepu yang berada di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah, tepatnya di wilayah Bojonegoro.
Menurut Khofifah, saat ini Blok Cepu merupakan penyumbang terbesar produksi minyak nasional dengan rata-rata produksi harian mencapai 180 ribu barel.
Dengan adanya tambahan 30 ribu barel per hari, lanjutnya, Blok Cepu ditargetkan dapat memberikan kontribusi strategis terhadap penguatan ketahanan energi dan pengurangan impor minyak.
"Blok Cepu adalah aset vital bangsa, kami mendukung penuh upaya pemerintah pusat dalam mengoptimalkan potensi energi ini, tentunya dengan tetap menjaga keberlanjutan dan kelestarian lingkungan," ujar Khofifah.
Menurutnya, Pemprov Jatim juga akan terus memperkuat sinergi lintas sektor untuk mempercepat transisi energi melalui kemitraan strategis dengan badan usaha milik negara (BUMN), swasta dan lembaga penelitian.
Selain itu, juga edukasi masyarakat serta pemberdayaan komunitas lokal juga menjadi bagian penting dari strategi energi daerah.
"Kami ingin memastikan bahwa transisi ini juga inklusif, adil dan berkeadilan sosial, energi harus bisa diakses oleh semua, bukan hanya untuk pertumbuhan ekonomi, tapi juga untuk kesejahteraan rakyat," kata Khofifah.
Proyek energi terbarukan yang diresmikan meliputi pembangunan dan pengoperasian 25 Megawatt pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan 120 Megawatt pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) yang terdiri dari PLTP Ijen unit 1 sebesar 34 MW, PLTP Sorik Merapi dan PLTP Salak Binary.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan peletakan batu pertama lima proyek PLTP, proyek ini merupakan bagian dari komitmen Indonesia untuk menurunkan emisi karbon dan mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060.
Khofifah siap sukseskan program transisi energi baru terbarukan
Jumat, 27 Juni 2025 12:44 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendampingi Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat peresmian PLTP Ijen Bondowoso, Jawa Timur. Kamis (26/6/2025) ANTARA/HO-Pemprov Jatim
