Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lumajang siap mengintegrasikan pelestarian lingkungan dengan pengembangan sektor pariwisata melalui kegiatan "Pantai Lestari, Cemara Menyapa" yang akan digelar di kawasan Pantai Watu Pecak, Kabupaten Lumajang.
"Kegiatan itu bukan sekadar seremonial belaka, melainkan langkah konkret menjaga keberlanjutan kawasan pesisir sekaligus memperindah destinasi wisata melalui penanaman pohon cemara," kata Pelaksana harian Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lumajang Agus Rokhman Rozaq dalam rapat koordinasi di Kantor DLH setempat, Rabu.
Menurutnya program itu merupakan bagian dari rangkaian Segoro Topeng Kaliwungu yakni sebuah kegiatan kolaboratif yang mengangkat potensi budaya, lingkungan, dan wisata pesisir Lumajang tepatnya di Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian.
"Kegiatan itu menjadi representasi dari langkah strategis Pemkab Lumajang menghadapi tantangan perubahan iklim dan abrasi. Kegiatan itu juga bukan hanya simbolis, tapi langkah nyata dan terukur," tuturnya.
Ia menjelaskan, pihak DLH Lumajang ingin menjadikan Pantai Watu Pecak tidak hanya indah secara visual, tapi juga tangguh terhadap dampak lingkungan terutama di kawasan pesisir pantai.
Sementara Kepala Bidang Pemeliharaan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup Gunawan Eko mengatakan bahwa pohon cemara memiliki nilai ganda yakni konservasi dan estetika.
"Keberadaan pohon cemara diharapkan memberi wajah baru bagi Pantai Watu Pecak lebih rindang, nyaman, sekaligus berperan menjaga keseimbangan ekosistem pesisir," katanya.
Melalui kegiatan "Pantai Lestari, Cemara Menyapa", lanjut dia, Pemkab Lumajang mengajak semua elemen masyarakat, termasuk pelaku wisata dan komunitas lokal untuk berkolaborasi dalam menjaga kelestarian alam dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan berbasis potensi daerah.
"Kegiatan itu sekaligus menjadi contoh praktik baik bagaimana pelestarian alam tidak harus berseberangan dengan geliat pariwisata, tetapi justru bisa saling menguatkan," ujarnya.
Gunawan mengatakan, kesadaran kolektif dan aksi bersama inilah yang diharapkan akan menginspirasi wilayah lain dalam mengelola kekayaan alamnya secara bijak dan bertanggung jawab.