Bojonegoro - Harga tembakau rajangan Virginia Voor Oogst (VO) di Bojonegoro pada awal musim panen pertengahan Agustus ini, petikan ketiga mencapai Rp17 ribu/kilogram, masih lebih rendah dibandingkan harga tahun lalu. Kepala Desa Ngeper, Kecamatan Padangan Pudjiono, Senin, mengatakan, harga tembakau tahun ini tidak sebaik harga tembakau tahun lalu sebab terpengaruh gangguan cuaca pada awal tanam April-Mei lalu. Di awal tanam lalu itu, lanjutnya, areal tanaman tembakau di sejumlah sentra mengalami kondisi kekurangan air, sehingga mengakibatkan pertumbuhannya menjadi kerdil. "Karena kekurangan air, kualitasnya juga tidak sebagus tahun lalu," katanya. Ia menyebutkan, harga tanaman tembakau petikan pertama basah Rp700/kilogram, dan rajangan kering petikan pertama mencapai Rp11 ribu/kilogram. Sementara itu, tembakau daun basah petikan kedua harganya Rp1.000/kilogram dan rajangan mencapai Rp12 ribu/kilogram, dan petikan ketiga daun basah Rp1.700/kilogram, sedangkan rajangan kering mencapai Rp17 ribu/kilogram. "Harga daun basah maupun rajangan lebih rendah dibandingkan dengan harga tahun lalu, sebab kualitasnya memang tahun ini masih kalah dibandingkan tahun lalu," ujarnya. Menurut dia, pembeli tembakau di desanya, juga desa tetangganya di Kecamatan Padangan, tidak hanya pedagang tembakau lokal, tapi juga pedagang tembakau asal Karangjati, Ngawi. Dihubungi terpisah Kepala Bidang Usaha Perkebunan Dinas Perhutanan dan Perkebunan Bojonegoro Khoirul Insan mengakui, kualitas tanaman tembakau VO dan Jawa di daerahnya, masih kalah dibanding musim panen tahun lalu. "Tahun lalu tembakau rajangan petikan ketiga bisa mencapai Rp25 ribu/kilogram," katanya, mengungkapkan. Ia menjelaskan, tanaman tembakau di daerahnya yang luasnya untuk tembakau Virginia VO mencapai 9 ribu hektare lebih, sebagian besar kesulitan tumbuh normal akibat kesulitan air pada awal tanam. "Soal jumlah daunnya tetap normal sebanyak 24 daun, dengan ketinggian hanya sekitar 75 centimeter, padahal kalau normal bisa mencapai 1,5 meter," katanya. Meski demikian, ia optimistis, harga tembakau daun basah dan kering pada musim panen tahun ini bisa memadai sebab tidak terganggu hujan. (*)
Harga Tembakau Bojonegoro Masih Rendah
Senin, 13 Agustus 2012 19:39 WIB