Tuban (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban, Jawa Timur berhasil menekan angka stunting sejumlah 11,3 persen pada 2024 melebihi target nasional 14 persen melalui kerja sama lintas sektor.
Bupati Tuban, Jawa Timur Aditya Halindra Faridzky, Rabu, menyampaikan berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia diketahui angka stunting di Kabupaten Tuban turun signifikan menjadi 11,3 persen.
"Penurunan stunting di Tuban menurun tajam dalam empat tahun terakhir yaitu dari 25,1 persen pada 2021 menjadi hanya 11,3 persen pada 2024, jumlah tersebut melebihi target nasional (14 persen)," katanya.
Menurut Lidra dalam konteks nasional, SSGI 2024 mencatat prevalensi stunting turun dari 21,5 persen pada 2023 menjadi 19,8 persen pada 2024. Sementara tingkat Provinsi Jawa Timur, angka stunting menurun dari 19,2 persen menjadi 14,7 persen.
Pemkab Tuban, lanjut Lindra, mengapresiasi kerja sama seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Tuban.
"Pemkab Tuban tidak bisa bekerja sendiri sebab penurunan stunting ini hasil kolaborasi luar biasa lintas sektor baik pemerintah kabupaten, kecamatan sampai desa, stakeholder terkait dan semua elemen masyarakat. Semuanya patut mendapat apresiasi," terangnya.
Ia menyebutkan keberhasilan bersama ini wujud nyata dari kerja bersama dan komitmen kuat yang terus dikawal oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Tuban.
Lindra memastikan Pemerintah Kabupaten Tuban tidak hanya fokus pada intervensi gizi langsung tetapi juga memperkuat faktor pendukung seperti edukasi, lingkungan sehat, serta pola asuh yang tepat.
"Pemerintah Kabupaten Tuban berkomitmen untuk terus mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kesehatan ibu dan anak, demi menciptakan generasi yang sehat, kuat, dan bebas stunting," jelas Lindra.
Kepala Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Tuban Esti Surahmi menambahkan, berbagai program telah dilakukan Dinkes P2KB Tuban bersama mitra melalui kegiatan edukasi gizi kepada remaja, calon pengantin, ibu hamil, dan balita.
Intervensi juga dilakukan melalui penguatan sanitasi yaitu salah satunya dengan mendeklarasikan Kabupaten Tuban sebagai wilayah yang layak Open Defecation Free (ODF).
"Pencapaian ini hasil dari kerja hebat bersama, tapi perjuangan belum selesai karena harus terus menjaga momentum ini dan memperkuat pencegahan sejak dini," katanya.