Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Akses jalan antardesa di wilayah Kecamatan Karangrejo, Tulungagung, Jawa Timur terpaksa ditutup untuk kendaraan roda empat atau lebih, karena longsor yang menyebabkan talud jembatan ambles sehingga meninggalkan lubang menganga di tepi badan jalan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Tulungagung Gilang Zelakusuma, Rabu mengatakan, intensitas hujan tinggi sejak Rabu siang hingga malam hari membuat debit air sungai di bawah jembatan meningkat drastis.
Tekanan aliran air menyebabkan talut jembatan ambles sedalam tujuh meter dengan lebar longsoran sekitar tujuh meter.
“Talud ambles di sisi timur jembatan dan menggerus badan jalan sekitar dua meter. Roda empat tidak bisa lewat, sementara sepeda motor masih bisa dengan sangat terbatas,” kata Gilang.
Menurut Gilang, kerusakan tersebut merupakan kejadian lanjutan setelah ambles serupa terjadi pada April lalu di lokasi yang sama.
Saat itu, BPBD telah melakukan penanganan darurat dengan memasang bronjong dan karung pasir. Curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir kembali memperparah kondisi.
"Sudah kami pasangi bronjong dan karung pasir, tapi karena debit sungai naik dan hujan terus-menerus, tanah kembali bergerak," ujarnya.
Sebagai langkah antisipasi, BPBD bersama warga telah menutup sementara akses jalan demi mencegah longsor susulan dan menjamin keselamatan pengguna jalan.
Sosialisasi juga dilakukan agar masyarakat tidak memaksakan melintas, terutama saat hujan deras turun.
“Kami minta warga bersabar dan memilih jalur alternatif. Ini untuk keselamatan bersama,” tegas Gilang.
Ia menambahkan, BPBD saat ini tengah berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk mengusulkan permintaan bantuan bronjong dan material penahan ke BPBD Provinsi Jawa Timur untuk penanganan darurat.
Perbaikan permanen disebut membutuhkan anggaran besar dan kemungkinan melibatkan lintas sektor.