Wagub Jatim Luncurkan Ngaji Internet Al Akbar
Sabtu, 21 Juli 2012 4:35 WIB
Surabaya - Wakil Gubernur Jawa Timur H Saifullah Yusuf meluncurkan "Ngaji Internet" yang merupakan salah satu dari serangkaian kegiatan Festival Ramadhan Maghfiroh 2012 yang diselenggarakan Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS).
"Itu kemajuan, karena menggunakan teknologi dengan tema-tema aktual, apalagi Masjid Al Akbar juga tetap mengadakan Ngaji Kitab Kuning yang merupakan khas pesantren yang terbukti melahirkan ulama-ulama besar," katanya saat membuka Festival Ramadhan di Masjid Al Akbar Surabaya, Jumat.
Didampingi Direktur Utama MAS Drs H Endro Siswantoro MSi, Wagub Jatim yang akrab disapa Gus Ipul itu membuka Festival Ramadhan Maghfiroh 2012 dengan menabuh rebana, lalu membuka Bazar Ramadhan MAS dengan melepas balon bersama 25 anak yatim.
"Festival Ramadhan yang digelar MAS secara rutin pada setiap tahun itu penting untuk menyemarakkan dan menggairahkan Ramadhan, sekaligus memberi nilai tambah ekonomi bagi masyarakat dari kalangan UKM," kata Wagub Jatim yang juga Ketua Dewan Pembina MAS itu.
Apalagi, katanya, tahun ini ada dua kegiatan baru yakni pondok ramadhan dan kuliah tujuh menit (kultum) sehabis Shalat Dzuhur. "Saya senang dengan adanya kegiatan tambahan, selain ngaji internet, Ramadhan Camp, lomba patrol, takjil bersama 2.000 shaimin, ngaji kitab kuning, tadarus, dan sebagainya," katanya.
Dalam kesempatan itu, Gus Ipul memuji secara khusus untuk dua kegiatan yakni ngaji internet dan ngaji kitab kuning yang tahun ini menggunakan Kitab Kuning Risyadus Sholihin.
"Ngaji kitab kuning itu luar biasa, karena pengajian kitab kuning yang menggunakan fasilitas serba terbatas justru melahirkan ulama-ulama besar, seperti KH Bashori Alwi (imam besar MAS dari Malang), almarhum KH Abdurrahman Wahid (mantan Presiden Gus Dur), dan banyak lagi," katanya.
Oleh karena itu, katanya, Pemprov Jatim menaruh perhatian khusus kepada madrasah diniah yang luput dari perhatian pemerintah, karena perhatian yang ada hanya untuk SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA, sedangkan madrasah diniah di beberapa pesantren dan di sejumlah masjid tidak diperhatikan.
"Kita lakukan terobosan dengan anggaran khusus, karena madrasah diniah itu tidak memiliki 'jatah' anggaran seperti halnya MI, MTs, dan MA, padahal madrasah diniah itulah yang khas pesantren dan khas Indonesia serta terbukti melahirkan ulama besar dan pemimpin bangsa," katanya.
Secara terpisah, Direktur Utama MAS Drs H Endro Siswantoro MSi mengatakan ngaji internet yang berlangsung pada setiap habis Shalat Dzuhur itu menyajikan tema-tema aktual, di antaranya dahsyatnya sedekah, bisnis bersama Allah SWT, psikologi keluarga, ulul albab, pantangan di Bulan Ramadhan, perempuan dan puasa, ramadhan anti-galau, dan sebagainya.
"Khusus ngaji internet atau ngaji multimedia itu, kami menyajikan 15 laptop, jaringan wifi 2 line berkekuatan 3 mega. Semuanya gratis dan terbuka untuk umum," katanya, didampingi Humas dan Protokoler MAS, H Helmy M Noor. (*)