Gresik - Sebanyak 94 desa di wilayah Kabupaten Gresik, Jawa Timur, mengalami kekeringan selama sebulan terakhir. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, Hari Sucipto, Jumat mengatakan, kekeringan terparah terjadi masing-masing di 8 desa Kecamatan Cerme, 23 desa Kecamatan Benjeng serta 6 desa di Kecamatan Kedamean. Dikatakannya, kekeringan terparah ini karena jarak pengambilan air dengan lokasi penduduk mencapai sekitar 3 kilometer, dan air yang tersedia hanya cukup untuk minum. "Dalam bulan puasa ini kita akan mendroping air kebeberapa wilayah kekeringan, namun akan kita prioritaskan pada wilayah yang paling parah sesuai laporan dari camat," katanya. Sebelumnya, tim dari BPBD Kabupaten Gresik melakukan survei ke sejumlah lokasi kekeringan, dan hasilnya telah membagi dalam 3 kelompok lokasi kekeringan. Seperti kelompok I dengan nama kekeringan langka terbatas, dimana jarak lokasi penduduk dengan pusat pengambilan air antara 0,5 hingga 1,5 kilometer. Kelompok 2 dengan jarak pengambilan air mencapai 1,5 hingga 3 km, seperti 2 desa di Kecamatan Wringinanom, 1 desa di Kecamatan Driyorejo, 4 desa di Kecamatan Manyar serta 15 desa di Kecamatan Dukun. Sementara itu, untuk kelompok 3 merupakan lokasi kekeringan yang paling parah, yakni jarak tempuh pengambilan air dengan penduduk mencapai lebih dari 3 kilometer. "Kami sudah siapkan bantuan bencana tahun 2012 sebesar Rp1,5 milyar, selain itu ada bantuan air dan telah menyiapkan bantuan beras untuk beberapa desa yang mengalami gagal panen," katanya.(*)
94 Desa di Kabupaten Gresik Alami Kekeringan
Jumat, 20 Juli 2012 14:14 WIB