Dishub Bojonegoro Tetapkan Truk Proyek Berhenti "H-7"
Rabu, 18 Juli 2012 17:03 WIB
Bojonegoro -Dinas Perhubungan (Dishub) Bojonegoro, Jatim, menetapkan truk proyek berhenti beroperasi "H-7" atau sepekan jelang Hari Raya Idul Fitri 1433 H, untuk mendukung kelancaran arus mudik.
"Kepadatan arus mudik Lebaran kami perhitungkan mencapai puncaknya 'H-3'," kata Kepala Dishub Bojonegoro Edy Susanto, Rabu.
Dalam rapat koordinas mengantisipasi arus mudik Lebaran dengan jajaran instransi terkait, ia menjelaskan, kepadatan arus mudik di sepanjang jalan raya Bojonegoro-Cepu, Jateng, juga ke arah Surabaya, akan mulai meningkat "H-7".
Dengan demikian, lanjutnya, truk proyek pembangunan fasilitas produksi minyak Blok Cepu dan pembangunan rel ganda kereta api (KA), harus berhenti beroperasi mengangkut bahan material untuk mengurangi kepadatan di jalan raya.
"Termasuk truk pengangkut bahan bangunan, truk gandeng, dan truk kontener, kecuali truk pengangkut bahan bakar minyak (BBM), sembako dan truk jasa surat masih tetap diperbolehkan beroperasi," paparnya, mengungkapkan.
Menghadapi angkutan Lebaran, katanya, dipersiapkan sebanyak 279 armada bus antarkota dalam provinsi (AKDP) dan 86 armada antarkota antarprovinsi (AKAP).
Selain itu, lanjutnya, juga sudah dipersiapkan sebanyak 33 bus cadangan untuk mengangkut penumpang arus mudik dan balik.
"Kami optimistis penumpang arus mudik dan balik dengan kendaraan umum di Terminal Rajekwesi baik yang masuk dari berbagai kota, juga keluar terminal bisa teratasi," jelasnya.
Di lain pihak, lanjutnya, PT KAI juga akan menambah lima gerbong tambahan untuk KA kelas ekonomi dan bisnis dan satu gerbong kelas eksekutif, jurusan Jakarta-Pasar Turi Surabaya, untuk mengantisipasi terjadi lonjakkan penumpang.
"Kepadatan arus jalan raya di Bojonegoro dan sekitarnya, tetap akan didominasi kendaraan bermotor roda dua," ucap dia, memperkirakan.
Sementara itu, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Bojonegoro, Soehadi Moelyono meminta jajarannya ikut membantu tugas kepolisian dalam mengatur arus lalu lintas di daerah rawan macet, di antaranya pasar tumpah yang berada di lokasi jalur mudik.
"Kami juga meminta aparat keamanan menindak tegas pelanggaran yang terjadi selama mudik lebaran," ucapnya, menegaskan.(*)