Surabaya (ANTARA) - PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) mendukung penuh konsep Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, memperkuat koneksi perdagangan dalam negeri melalui gelaran Misi Dagang dan Investasi.
"SIER percaya bahwa penguatan konektivitas perdagangan antarwilayah adalah kunci untuk membangun ketahanan ekonomi nasional," kata Direktur Utama PT SIER, Didik Prasetiyono, melalui keterangan yang diterima di Surabaya, Jumat.
Lanjutnya keikutsertaan SIER dalam Misi Dagang dan Investasi ini merupakan bentuk nyata dukungan SIER terhadap visi besar Gubernur Jawa Timur dalam menjadikan provinsi ini sebagai Gerbang Baru Nusantara.
“Misi dagang di Balikpapan ini tidak hanya menjadi ajang transaksi komersial, namun juga mempertegas pentingnya sinergi antara pelaku usaha, pemerintah daerah, dan dunia industri. SIER melihat peluang besar untuk memperluas jaringan kemitraan strategis, khususnya dalam pengembangan kawasan industri yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi,” katanya.
Menurut Didik, capaian transaksi senilai Rp1,053 triliun merupakan indikator kepercayaan yang tinggi terhadap potensi produk dalam negeri, sekaligus menunjukkan bahwa kolaborasi lintas wilayah mampu menghasilkan dampak ekonomi yang nyata, termasuk dalam sektor industri di Jawa Timur.
Sementara itu sebelumnya, Pemprov Jatim menggelar misi dagang dan investasi di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, Kamis (8/5) dan berhasil mencatatkan transaksi final sebesar Rp1,053 triliun.
Gubernur Khofifah menyambut capaian tersebut dengan penuh optimisme dan meyakini bahwa misi dagang yang secara konsisten digelar mampu memperkuat pasar domestik di tengah tekanan dan kontraksi ekonomi global.
“Capaian ini merupakan buah dari sinergi yang kuat dan kepercayaan antarwilayah dalam mengedepankan produk lokal. Hal ini sekaligus menunjukkan komitmen Jawa Timur dalam memperkuat ketahanan ekonomi nasional melalui peningkatan daya saing pasar dalam negeri,” tutur Khofifah.
Nilai total transaksi sebesar Rp1,053 triliun tersebut terdiri dari transaksi penjualan oleh pelaku usaha Jawa Timur senilai Rp598,953 miliar, pembelian dari Kalimantan Timur sebesar Rp230,099 miliar, serta potensi investasi senilai Rp224,094 miliar.