Surabaya (ANTARA) - Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Bambang Haryo Soekartono, mendukung langkah pemerintah yang mengembalikan status Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, sebagai bandara berstatus internasional.
"Semarang sebagai ibu kota Provinsi Jawa Tengah memiliki potensi besar, baik di bidang industri maupun pariwisata. Karena itu, sudah sepantasnya Bandara Ahmad Yani kembali berstatus internasional," kata Bambang Haryo , melalui keterangan yang diterima di surabaya, Senin.
Menurut dia, letak strategis Jawa Tengah di tengah Pulau Jawa menjadikan provinsi ini sangat menarik bagi investasi industri, terlihat dari maraknya kawasan industri baru, seperti di wilayah Batang.
"Hampir seluruh kawasan di Jawa Tengah diminati industri asing, ditambah dengan upah minimum regional yang relatif rendah, yakni berkisar Rp2,2 juta hingga Rp3,4 juta, dengan rata-rata Rp2,5 juta. Ini sangat kompetitif di mata dunia usaha," ujarnya.
Selain itu, kata Bambang Haryo, keberadaan pelabuhan besar seperti Tanjung Mas Semarang yang melayani 2 juta kontainer internasional dan sekitar 1,5-2 juta kontainer domestik per tahun, memperkuat kebutuhan akan konektivitas udara bertaraf internasional.
Lanjutnya, bandara Ahmad Yani harus mampu mengakomodasi mobilitas internasional, sejalan dengan pertumbuhan perdagangan luar negeri melalui Pelabuhan Tanjung Mas.
Ia menambahkan, Jawa Tengah juga memiliki potensi besar di sektor pariwisata dan budaya yang belum optimal tergarap, seperti Candi Borobudur di Magelang dan kawasan dataran tinggi Dieng di Wonosobo.
Legislator dari Fraksi Gerindra menyebutkan, Bandara Ahmad Yani telah mengalami pengembangan infrastruktur bertaraf internasional pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, termasuk dengan adanya dua garbarata yang mampu melayani pesawat wide-body seperti Airbus A330 dan Boeing 747.
"Bandara ini sudah disiapkan untuk skala internasional, namun justru statusnya sempat diturunkan. Ini sama saja dengan pemborosan anggaran," ujarnya.
Bambang Haryo juga menyoroti pentingnya akses udara langsung bagi wisatawan mancanegara, terutama dengan meningkatnya kunjungan kapal pesiar yang merapat di Pelabuhan Tanjung Mas.
"Semestinya, wisatawan bisa langsung terbang dari Semarang tanpa harus transit di Jakarta," katanya.
Ia berharap, pemulihan status internasional Bandara Ahmad Yani dapat meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Jawa Tengah, serta mendorong pengembangan paket wisata baru.
"Jumlah kunjungan ke Borobudur yang hanya 160 ribu wisatawan per tahun harus bisa ditingkatkan, apalagi jika dibandingkan dengan destinasi seperti Patung Mermaid di Denmark yang mampu menarik 1-2 juta wisatawan per tahun," tuturnya.