Madura Raya (ANTARA) - Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes-KB) Kabupaten Sampang, Jawa Timur menggandeng rumah sakit swasta untuk pelaksanaan operasi program keluarga berencana (KB) bagi pria.
Plt Kepala Dinkes-KB Kabupaten Sampang Dwi Herlinda Lusi Harini di Sampang, Sabtu, menjelaskan program KB bagi lagi yang dikenal dengan istilah metode operasi pria (MOP) itu perlu disosialisasikan, karena peserta jenis KB ini masih sedikit.
Di samping itu membutuhkan penanganan khusus, berbeda dengan program KB suntik atau menggunakan pil pada kaum perempuan.
"Karena itu, kami perlu menggandeng rumah sakit swasta sebagai mitra, sehingga dengan cara ini, KB pria nantinya akan lebih dikenal luas," katanya.
Menurut Lusi, salah satu rumah sakit swasta yang kini menjadi mitra Dinkes-KB Sampang dalam program KB MOP tersebut adalah RS Qonaah, Sampang.
"Program ini gratis. Dengan cacatan warga yang hendak mengikuti program tersebut harus mendaftar dulu ke Dinkes-KB Sampang," katanya.
Secara terpisah, Direktur RS Qonaah Sampang R Hendry Ariyanto membenarkan adanya kerja sama antara rumah sakit yang dipimpinnya itu dengan Dinkes-KB Sampang.
Ia menjelaskan, layanan program KB pria di rumah sakit itu melalui dua jalur, yakni jalur umum dan jalur rekomendasi Dinkes-KB Sampang.
"Untuk jalur umum tidak gratis, tapi yang melalui jalur rekomendasi dinkes, gratis, karena biayanya ditanggung oleh dinkes," katanya.
KB pria atau MOP termasuk program KB yang direalisasikan pemerintah. Program ini juga dikenal dengan sebutan vasektomi.
Berbeda dengan KB bagi kaum perempuan yang lebih menekankan pada jarak kelahiran, KB vasektomi ini lebih ditekankan untuk mengendalikan jumlah penduduk.
Sasarannya adalah pria yang sudah memiliki banyak anak dan tidak ingin memiliki anak lagi.
"MOP ini dilakukan dengan cara memotong vas deferens atau saluran sperma pria,” kata Hendry.
Meski demikian, ia menjelaskan, bahwa peserta KB vasektomi akan tetap menikmati sensasi keperkasaan berhubungan intim dengan istrinya.
"Hanya, nantinya tidak bisa melepaskan sperma ketika sudah operasi. Akan tetapi, karena sudah tidak bisa mengeluarkan sperma, ada potensi hormon testosteron terjaga dengan baik. Jadi, keperkasaan si laki-laki yang sudah dioperasi ini tetap terjaga," katanya.