Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono mengatakan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih merupakan bagian dari langkah pemerintah untuk mencegah masyarakat terjerat praktik pinjaman daring (pindar) dan praktik rentenir.
"Menurut data yang diperoleh pusat, terlalu banyak masyarakat bergantung pada pinjaman online dan terjebak praktik rentenir. Makanya Koperasi Desa Merah Putih dibentuk yang salah satu kegiatannya adalah simpan pinjam," kata Ferry dalam pidato sambutannya ketika hadir di Pondok Pesantren An-Nur 2, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat.
Maka dari itu, ia menyebut bahwa Koperasi Desa Merah Putih bagian dari langkah dakwah dan jihad pada bidang ekonomi dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat desa.
"Presiden ingin membebaskan masyarakat desa dari itu, koperasi desa adalah dakwah ekonomi, ini adalah jihad ekonomi kita semua," ujarnya.
Ferry optimis kegiatan simpan pinjam akan menghadirkan pertumbuhan ekonomi di skala desa yang nantinya juga bisa berdampak pada nasional.
"Ini adalah bagian yang tidak terpisahkan dari niat kami dan presiden dalam menyejahterakan desa," ucapnya.
Ferry menjelaskan di dalam Koperasi Desa Merah Putih terdapat lima kegiatan lain, yakni kantor koperasi, apotek desa, klinik desa, pembukaan warung, toko, maupun gerai, dan gudang.
Untuk apotek desa, dijelaskan oleh dia, bahwa kegiatan tersebut guna memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan akses pada obat-obatan dengan harga terjangkau.
Lalu, klinik desa dibuka agar masyarakat di suatu wilayah pedesaan tidak perlu jauh-jauh berobat di puskesmas yang terletak di kecamatan.
Penyediaan klinik desa merupakan penunjang operasional bidang kesehatan yang diterapkan di puskesmas.
"Pencegahan penyakit, pemberian nutrisi yang baik bagi ibu hamil akan dilaksanakan di klinik desa," kata dia.
Lebih lanjut, khusus pembukaan warung, toko, maupun gerai sebagai salah satu kegiatan di Koperasi Desa Merah Putih bertujuan memberikan kemudahan bagi masyarakat mendapatkan pasokan bahan kebutuhan sehari-hari.
Sedangkan, pembukaan gudang nantinya akan menyediakan kebutuhan pertanian, seperti benih tanaman, pupuk, hingga menampung produksi suatu komoditas yang menjadi unggulan masing-masing desa.
Pemerintah, kata dia, akan menyiapkan alat-alat yang diperlukan untuk menunjang operasional gudang penyimpanan milik Koperasi Desa Merah Putih.
"Nanti bisa dilengkapi cold storage, bisa juga dengan dryer (pengering gabah). Kegiatan koperasi desa akan disediakan truk untuk mengangkut (hasil pertanian), kalau di sini itu kan tebu jadi truk bisa mengangkut tebu," kata dia.
Ferry menyebut jika pemerintah memberikan keleluasaan setiap Koperasi Desa Merah Putih dalam mengembangkan potensi yang dimiliki setiap desa.
"Di luar (enam kegiatan) itu monggo koperasi bisa melakukan pengembangan sesuai potensi desa masing-masing, tapi yang enam ini harus jalan," tuturnya.