Pamekasan - Harga sapi "sonok" (sapi hias khas Madura) di Pamekasan kini mulai bersaing dengan harga sapi karapan, sejak masyarakat di Pulau Garam tersebut kian banyak yang menggemari jenis sapi ini. "Ada satu ekor sapi yang masih berumur tujuh bulan yang laku hingga harga Rp32 juta di Desa Waru Barat, Kecamatan Waru," kata Kepala Dinas Peternakan, Bambang Prayogi, Selasa. Bambang menuturkan hasil kunjungannya ke sejumlah desa di wilayah utara Pamekasan yang selama ini menjadi pusat budi daya ternak sapi sonok. Sapi sonok merupakan salah satu jenis sapi di Madura yang akhir-akhir ini mulai digemari sebagian masyarakat Pamekasan. Harga sapi sonok ini menjadi semakin mahal, seiring dengan adanya pengakuan hak paten dari Kementerian Hukum dan HAM akan tradisi masyarakat menggelar lomba kecantikan jenis sapi ini. "Tapi harga sapi yang mencapai puluhan juta ini yang tergolong bibit unggul. Misalnya, sering menang lomba," terang Bambang Prayogi. Sementara untuk sapi sonok yang sudah sering menang lomba, saat ini harganya mencapai ratusan juta, yakni antara Rp200 juta hingga Rp500 juta per ekor, hampir sama dengan harga sapi karapan. "Kalau sapi karapan kan ada yang mencapai Rp900 juta dalam satu pasang. Nah, sekarang sapi sonok hampir menyaingi harga sapi karapan itu," ucapnya. Sapi sonok banyak digemari masyarakat Pamekasan di wilayah pantai utara, seperti di wilayah Kecamatan Waru, Pasean dan sebagian di wilayah Kecamatan Batumarmar. Populasi sapi jenis ini tergolong sangat sedikit, dan mereka yang memelihara hanya kelompok orang mampu dan kelas ekonomi menengah, sama seperti halnya sapi karapan. Berdasarkan data di Dinas Peternakan Pamekasan, jumlah populasi sapi Madura jenis sonok ini hanya sekitar 1.696 ekor dari total populasi sebanyak 127.617 sapi. (*)
Harga Sapi "Sonok" Madura Saingi Sapi Karapan
Selasa, 3 Juli 2012 22:27 WIB