DPRD: Pemkab Situbondo usulkan bantuan pembangunan JLU ke pemprov

Situbondo (ANTARA) - DPRD Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menyebut pemerintah daerah setempat telah mengajukan usulan bantuan keuangan (BK) untuk pembangunan jalur lingkar utara (JLU) guna mengurai kepadatan arus lalu lintas di kawasan perkotaan.

Ketua DPRD Kabupaten Situbondo Mahbub Junaidi di Situbondo, Selasa, mengemukakan bahwa solusi untuk mengatasi dan mengurai lalu lintas di kawasan perkotaan Situbondo salah satunya adalah merampungkan proyek jalur lingkar utara.

"Untuk merampungkan JLU ini, pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri, mengingat JLU ini lumayan panjang, sehingga kemungkinan APBD tidak mampu mengakomodasi, kami harap ada campur tangan dari pemerintah provinsi untuk merampungkan JLU ini," ujarnya.

Mahbub menyampaikan satu-satunya kabupaten di Jawa Timur yang jalan tengah kotanya masih dilewati oleh kendaraan besar adalah Situbondo, sehingga menjadi penyebab kondisi jalan di tengah kota banyak rusak dan bergelombang.

Ia menyampaikan, proyek pembangunan JLU Situbondo lumayan panjang, mulai dari pertigaan PG Wringin Anom melewati pertigaan Desa Duwet, berakhir di lampu merah Kecamatan Panji atau bisa berakhir di lampu merah Kecamatan Kapongan.

"Oleh karena itu untuk harapan kami provinsi juga turut campur masalah realisasi JLU ini," kata Mahbub Junaidi.

Sementara itu, Kasat Lantas Polres Situbondo AKP Andi Bakhtera Indera Jaya mengungkapkan bahwa berdasarkan data jumlah kecelakaan lalu lintas banyak terjadi saat arus lalu lintas dibuat satu arah dibandingkan dua arah.

"Seharusnya kalau di kota lain biasanya kecelakaan banyak terjadi di dua arah, tapi di Situbondo malah banyak terjadi saat dibuat satu arah, kalau satu arah kan risiko kendaraan saling bergesekan itu sangat sedikit tapi disini terbalik," katanya.

Menurut AKP Andy, saat ini yang perlu dianalisa adalah masih banyak warga Situbondo yang belum paham untuk taat berlalu lintas dengan baik dan benar.

Ia mengungkapkan terkait kendala lalu lintas di lapangan yakni salah satunya di Jembatan Paaraman (kawasan perkotaan) yang masih ada kabel listrik yang rendah sehingga dikhawatirkan tersangkut kendaraan besar.

"Forum lalu lintas sudah melaksanakan Forum Group Discussion (FGD) dalam rangka persiapan pengalihan arus di wilayah kota dan Kecamatan Besuki," katanya.