Kota Mojokerto (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto menyiapkan berbagai langkah untuk mengantisipasi dampak sosial akibat kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan pihaknya telah memiliki grand design prioritas Kota Mojokerto di kancah internasional dan global, terutama sektor wisata sejarah dan budaya dengan tagline "Spirit of Majapahit".
"Yang pasti tidak lepas dari namanya UMKM dalam membangun sebuah ekosistem wisata terintegrasi sejarah melalui berbagai kegiatan guna membangun ekosistem pariwisata," katanya di sela kegiatan FGD terkait dampak kebijakan impor USA di Kota Mojokerto, Sabtu malam.
Menurutnya, dalam meningkatkan UMKM bukan perkara mudah untuk direalisasikan karena beberapa tahun lalu juga sempat dihantam COVID-19 yang harus benar-benar kendalikan guna penyelamatan jiwa.
"Poin produk ekspor dunia pasti ada dampak. Melihat sektor lain penyeimbang, yaitu pariwisata sebagai ekspor jasa tidak terganggu tarif dagang, dengan tarik wisatawan ke Indonesia," katanya.
Hal inilah, kata dia, yang menjadikan semangat penuh optimisme membangun Kota Mojokerto yang lebih dikenal ke level global. "Kami optimistis apa yang diantisipasi tersebut bisa membawa Kota Mojokerto lebih maju lagi," katanya.
Salah satu pelaku UMKM alas kaki di Kota Mojokerto Zakaria mengaku dampak kebijakan tarif AS tersebut akan dirasakan pelaku UMKM.
"Jika dulu pada saat COVID-19 kami diberikan subsidi oleh pemerintah, namun dengan adanya kenaikan tarif AS tersebut ada bantuan serupa," katanya.
Pelaku UMKM batik di Kota Mojokerto, Sofia mengaku kondisi tersebut memang dikhawatirkan oleh pelaku UMKM karena untuk bahan pembuatan batik masih diimpor dari China.
"Semoga ada kebijakan dari pemerintah supaya melindungi konsumen atas produk yang dihasilkan pelaku UMKM di Kota Mojokerto," kata dia.
Sementara Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Mojokerto Supriyadi KS mengimbau pelaku UMKM setempat melakukan transformasi digital sebagai upaya mengimbangi segmen pasar yang beralih ke arah digital dan meninggalkan model pemasaran konvensional.
Menurutnya, kekuatan transformasi digital dalam memacu pertumbuhan ekonomi sangat besar dan dapat dilakukan pada semua jenis usaha.
"Jadi UMKM dapat kita kategorikan, klasifikasikan, sesuai dengan setiap lapis yang ada. Harapan saya semua bisa menang di semua kategori, termasuk pedagang kaki lima," ujarnya.