Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Kepala Polresta Malang Kota, Jawa Timur Kombes Pol Nanang Haryono mengimbau kepada warga agar mewaspadai segala potensi tindak kriminal saat masa mudik Lebaran 2025.
Nanang di Kota Malang, Kamis, mengatakan, setiap warga yang akan melakukan mudik sebisa mungkin memberikan informasi kepada personel bhabinkamtibmas, babinsa, maupun satuan perlindungan masyarakat (linmas) di masing-masing wilayahnya.
"Laporan ini sangat penting agar kami bisa memetakan dan memonitor keamanan rumah-rumah yang ditinggal mudik," kata Nanang.
Pembobolan rumah dan pencurian merupakan tindak kriminal yang sering muncul di ketika berjalannya tradisi mudik Lebaran.
Dia memastikan pelaksanaan patroli akan ditingkatkan, sehingga masyarakat bisa merasa tenang ketika berada di kampung halaman.
"Kami ingin pastikan bahwa masyarakat bisa merayakan Idul Fitri dengan khidmat, tanpa ada gangguan apapun," ucapnya.
Warga turut diimbau berpartisipasi aktif dalam melakukan pengawasan di lingkungan tempat tinggalnya.
"Jika menemukan hal-hal mencurigakan, segera laporkan kepada petugas terdekat atau hubungi 110 call center kami," katanya.
Selain itu, Nanang mengatakan selama pemberlakuan Operasi Ketupat Semeru 2025 ada 550 personel gabungan yang dikerahkan, guna mengamankan setiap wilayah Kota Malang.
"Kami juga membuka tempat penitipan kendaraan bermotor milik warga di kantor polisi. Diharapkan sinergi antara kami dan masyarakat semakin kuat," ucapnya.
Ratusan petugas juga termasuk personel yang disiagakan di tiga pos pengamanan (pospam), yakni di Malang Creative Center (MCC), Exit Tol Madyopuro, dan jembatan di sekitaran kawasan Universitas Brawijaya, Jalan Soekarno-Hatta. Sedangkan, untuk pos pelayanan (posyan) didirikan di depan Stasiun Kota Baru.
Baik pospam maupun posyan beroperasi selama 24 jam yang mulai 23 Maret hingga 8 April 2025.
"Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 28 Maret 2025, yang bertepatan dengan libur panjang setelah Hari Nyepi dilanjutkan Idul Fitri 1446 Hijriah," tutur dia.