Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid berbuka puasa bersama dengan komunitas Tionghoa di Sekolah Tiga Bahasa Rukun Harapan guna mempererat tali silaturahim dan menumbuhkan semangat toleransi di bulan Ramadhan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat petang.
Kegiatan yang dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk perwakilan pemerintah, dinas terkait, lintas agama, etnis, perempuan, kaum difabel, serta warga sekitar bertujuan untuk memperkokoh persaudaraan dan kesatuan bangsa.
"Kegiatan buka bersama Ibu Sinta bersama Yayasan Puan Amal mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Tanoker Ledokombo, Peace Leader Indonesia, dan Gus Durian Jember," kata Koordinator Peace Leader Indonesia Redy Saputro di Jember.
Dengan semangat kebersamaan, lanjut dia, acara itu menjadi wujud nyata dari upaya merawat keberagaman di Indonesia karena kedatangan istri almarhum Gus Dur diawali dengan penyambutan barongsai dan dilanjutkan dengan pertunjukan musik Chinese drum, kolintang, angklung dan kelompok vokal membawakan lagu Ramadhan Tiba.
Sementara Sinta Nuriyah dalam tausiyah menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya iman dan taqwa sebagai kunci kebahagiaan sejati dengan menekankan bahwa pangkat dan jabatan duniawi tidak menjamin kebahagiaan.
"Keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT yang akan mengantarkan manusia menuju surga, sehingga pentingnya memiliki iman yang kuat sebagai kunci kebahagiaan sejati bagi setiap individu," tuturnya.
Momen berbuka puasa menjadi lebih istimewa dengan konsumsi yang diperoleh melalui gotong royong karena melibatkan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta partisipasi kaum perempuan dan kelompok masyarakat.
Kehadiran Sinta Nuriyah di sekolah tersebut merupakan kehormatan besar bagi warga Jember karena tidak hanya menyapa warga, tetapi juga memberikan wawasan yang memperteguh iman di bulan suci ini.
Penyelenggaraan acara di Sekolah Tiga Bahasa Rukun Harapan juga memiliki makna mendalam terkait perjuangan Gus Dur dalam membela kaum minoritas dan sekolah itu menjadi bukti nyata dari kebijakan yang mencabut aturan pembatasan budaya Tionghoa, sehingga bahasa dan budaya Tionghoa kini dapat dipelajari secara bebas.
Direktur Tanoker, Ciciek Farha mengatakan bahwa keterlibatan komunitas Tionghoa serta kelompok minoritas dan rentan dalam acara buka puasa bersama tersebut mencerminkan perhatian besar Sinta Nuriyah terhadap keberagaman.
"Kami berharap dengan adanya ruang perjumpaan seperti ini, persaudaraan dan pengertian antarmasyarakat semakin erat," katanya.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat sekitar, kegiatan buka bersama itu ditutup dengan pembagian paket sembako kepada warga yang kurang mampu. Dengan semangat kebersamaan, kegiatan itu menjadi simbol solidaritas dan harmoni di tengah keberagaman masyarakat Jember.
Sinta Nuriyah buka puasa bersama komunitas Tionghoa di Jember
Jumat, 14 Maret 2025 22:36 WIB

Sinta Nuriyah memberikan tausiah menjelang buka puasa bersama dengan komunitas Tionghoa dan berbagai elemen masyarakat di Sekolah Tiga Bahasa Rukun Harapan Jember, Jumat (14/3/2025) petang. (ANTARA/Zumrotun Solichah)