Surabaya (ANTARA) - Ketua Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jawa Timur Amrodji Konawi mengatakan jika kepengurusan LDII Jatim yang baru nanti diharapkan bisa melanjutkan program penguatan delapan klaster pengabdian LDII terutama di bidang kepemudaan dan perempuan.
"Hingga saat ini masih menjadi embrio karena belum memiliki wadah secara nasional," katanya saat dikonfirmasi di Kantor DPW LDII Jawa Timur menjelang pelaksanaan Musyawarah Wilayah (Muswil) yang dijadwalkan berlangsung pada Agustus 2025.
"Biasanya, dari kabupaten sudah ada penilaian terhadap figur-figur potensial, yang nanti akan dibawa dalam forum Muswil," ujarnya, Kamis.
Amrodji menegaskan bahwa dirinya sudah merasa cukup setelah mengabdikan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk LDII Jatim pada periode lima tahun terakhir dan menyambut baik jika ada kader lain yang siap melanjutkan estafet kepemimpinan.
"Pada dasarnya, proses regenerasi ini akan berjalan sesuai amanat yang diberikan kepada setiap daerah," katanya.
Ia mengatakan, LDII Jatim terus menjalin sinergi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, terutama dalam mendukung program Nawacita.
Amrodji pun mengapresiasi kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Dardak yang dinilainya luar biasa.
"Kami harap sinergi ini terus berlanjut, karena ada banyak kesamaan antara program LDII dengan kebijakan Pemprov Jatim," katanya.
Dalam bidang pendidikan, LDII Jatim saat ini memiliki pondok pesantren mahasiswa (PPM) dan Pondok Pesantren Pelajar Mahasiswa (PPPM) yang menampung para pelajar dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, seperti ITS, Unair, UPN, hingga kampus swasta. Meski belum memiliki universitas sendiri, LDII terus mempersiapkan langkah ke arah itu.
"Kami sedang menyiapkan perguruan tinggi, yang rencananya akan bekerja sama dengan Yayasan Budi Utomo. Saat ini, LDII memiliki lebih dari 200 ribu siswa SMP dan SMK," katanya.
Selain itu, LDII juga tengah menyiapkan pendirian politeknik di Gading Mangu. Menurut Amrodji, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) telah menyatakan bahwa persiapannya sudah mencapai 90 persen, dan politeknik tersebut ditargetkan dibuka pada 2026.
"Kami berharap ini bisa berjalan lancar dan menjadi kontribusi LDII dalam dunia pendidikan," ucapnya.