Surabaya (ANTARA) - Sosok penghafal Al-Qur’an berusia 77 tahun menjadi perhatian dalam Wisuda Akbar Griya Al-Qur’an ke-11 yang digelar di Masjid Nasional Al Akbar, Surabaya, Nur Ainy menjadi wisudawan tertua dari total 505 hafidz dan hafidzah yang dikukuhkan tahun ini.
Ketua Panitia Wisuda Akbar, Falah Burhani, dalam keterangannya di Surabaya, Senin, mengatakan bahwa keikutsertaan peserta lansia tersebut menjadi bukti bahwa semangat menghafal Al-Qur’an dapat tumbuh di setiap tahap kehidupan.
“Menghafal Al-Qur’an tidak mengenal batas usia. Bahkan yang sudah sepuh pun, jika punya niat dan tekad, Allah akan memudahkan,” ujarnya.
Wisudawan berusia 77 tahun itu menuntaskan hafalan 5 juz setelah mengikuti proses pembelajaran berjenjang, mulai dari Tahsin, Tartil, hingga dipastikan lulus ujian tasmi’ sesuai kategori.
Kehadirannya disebut menginspirasi banyak peserta lain yang lebih muda.
Falah menjelaskan bahwa perjalanan menuju wisuda tidaklah sederhana, seluruh peserta harus melewati seleksi di masing-masing cabang atau mitra Griya Al-Qur’an, kemudian mengikuti rangkaian ujian hingga layak dikukuhkan sebagai hafidz maupun hafidzah.
“Tidak ada pencapaian instan dalam tahfidz. Apa yang dicapai para peserta, termasuk yang usianya 77 tahun, adalah hasil kedisiplinan bertahun-tahun,” katanya.
Selain peserta tertua, wisuda tahun ini juga menampilkan kisah inspiratif lain, termasuk hadirnya Lilya Arifah (54) dari Sidoarjo yang menyelesaikan hafalan 30 juz dan diwisuda bersama suami serta anak-anaknya.
Untuk prestasi tersebut, Lilya memperoleh hadiah umroh.
Tahun ini panitia juga menghadirkan dai nasional Ustaz Oemar Mita untuk memberikan motivasi kepada para santri mengenai pentingnya menjaga hafalan sepanjang hayat.
