Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Sejumlah pelaku UMKM menyambut positif pengembangan pasar takjil Savana (Sentra Aneka Variasi Takjil Nusantara) di salah satu titik pusat kota Tulungagung, Jawa Timur, karena dinilai menghasilkan perputaran uang cukup tinggi.
"Untuk pelaksanaan beberapa hari terakhir, hasilnya cukup bagus. Animo warga untuk belanja kuliner sangat tinggi," kata Koordinator pedagang Savana Tulungagung, Haris Mukti di Tulungagung, Minggu.
Dibuka mulai pukul 14.30 WIB, pasar takjil Savana yang berlokasi di jalan raya WR Supratman, pasar Wage, Tulungagung awalnya diproyeksikan bisa melayani pembeli dengan model drive thru atau layanan langsung tanpa turun dari kendaraan.
Namun karena area jalan raya tidak terlalu lebar dan harus berbagi dengan jalur kendaraan umum, konsep drive thru urung diterapkan.
Pasar takjil Savana dengan begitu beroperasi laiknya pasar takjil pada umumnya, yakni hanya melayani pembeli yang dayang dengan cara berjalan kaki.
Pasar takjil Savana Tulungagung merupakan inovasi baru yang mulai digelar pada Ramadhan 2025.
Sentra takjil ini menampung sekitar 100 pedagang yang berjualan di sepanjang Jalan W.R. Supratman, Pasar Wage, Tulungagung.
"Sebagian besar, sekitar 80 persen pedagang di sini adalah pelaku usaha yang biasa berjualan di Car Free Day (CFD). Sisanya adalah pedagang lama yang memang sudah berjualan di kawasan ini," kata Haris.
Selama tujuh hari pelaksanaan, perputaran ekonomi dari Savana Tulungagung terbilang signifikan. Haris mencatat, dalam sehari transaksi di lokasi itu mencapai Rp20 juta hingga Rp25 juta, meski para pedagang hanya berjualan selama sekitar empat jam setiap hari.
"Dibandingkan dengan CFD yang hanya seminggu sekali, pendapatan pedagang di Savana jauh lebih meningkat. Banyak yang awalnya hanya mendapat Rp200 ribu hingga Rp300 ribu per hari di CFD, kini bisa memperoleh Rp600 ribu dalam sehari," ujarnya.
Meski terbuka bagi banyak pedagang, pihak penyelenggara tetap menerapkan seleksi ketat untuk memastikan tidak ada pihak yang dirugikan.
Pedagang lama di sepanjang Jalan W.R. Supratman mendapat prioritas, diikuti pedagang CFD yang dinilai tertib.
"Kami ingin memastikan event ini tidak mengambil alih lokasi pedagang lama. Semua mendapat porsi yang adil dan yang terpenting, ekonomi pelaku UMKM meningkat," katanya.