Surabaya (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Bambang Haryo Soekartono (BHS) berharap tidak ada pembatasan waktu operasional bagi angkutan barang pada arus mudik dan balik lebaran tahun ini.
Pertimbangannya agar tidak terjadi penumpukan distribusi barang yang akhirnya berpengaruh pada harga dan inflasi.
“Jika logistik terhambat selama dua minggu peak season Lebaran, maka harga barang bisa naik dan berpotensi meningkatkan inflasi,” ujar BHS, di Surabaya, Jumat.
Anggota Komisi VII DPR RI ini, juga berharap pada musim mudik lebaran kali ini berjalan lancar dan mengimbau semua operator untuk mengakukan cek keselamatan dan keamanan moda transportasinya.
BHS yang juga penasehat utama PT Dharma Lautan Utama (DLU) menyampaikan kesiapan armada dan personel guna mengantisipasi lonjakan penumpang serta distribusi logistik, khususnya ke wilayah Indonesia Timur.
"Persiapan sudah dilakukan satu setengah budan sebelum lebaran hingga satu setengah bulan setelah lebaran, " ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT DLU, Erwin H. Peodjono, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai strategi untuk mendukung kelancaran mudik.
Pada Angkutan Lebaran tahun 2025 ini, Pt DLU menyiapkan 48 armada dengan rincian, 22 armada lintas penyeberangan, 22 armada lintas jarak jauh dan 4 armada yang melayani lintas keperintisan.
Dengan total kapasitas angkut penumpang pada lintas jarak jauh sebesar 156.292 pada H-30 s/d hari H dan sebesar 159.492 pada hari H s/d H+30
"Kami juga menjamin terlaksananya layanan keselamatan dengan melaksanakan pengedokan bagi kapal-kapal, melakukan inspeksi rutin terhadap kondisi armada, memastikan alat keselamatan berfungsi secara baik dan juga membekali seluruh ABK (anak buah kapal) dengan latihan dan simulasi menghadapi kondisi berbahaya," tuturnya.
Dari sisi penjadwalan, pihaknya telah menjadwalkan kapal-kapal akan beroperasi hingga hari H, guna melayani masyarakat yang akan melakukan perjalanan arus mudik maupun arus balik dalam rangka angkutan lebaran.