Madura Raya (ANTARA) - PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Madura menyiagakan sedikitnya 617 personel untuk menjaga kelancaran pasokan listrik saat Lebaran Idul Adha 1446 Hijriah di itu.
"Fokus perhatian kami adalah seluruh wilayah kabupaten yang ada di Pulau Madura ini, khususnya di titik-titik yang menjadi pusat kegiatan ibadah dan mobilitas masyarakat," kata Manajer PLN UP3 Madura Fahmi Fahresi di Pamekasan, Jawa Timur, Kamis malam.
Ia menjelaskan langkah itu dilakukan karena PLN bukan hanya sekadar sebagai penyedia energi, akan tetapi juga sebagai mitra masyarakat dalam menjaga kekhusyukan ibadah selama momen keagamaan.
"Melalui kegiatan ini, kami ingin memastikan masyarakat dapat menjalankan ibadah, terutama Shalat Idul Adha, dengan tenang dan khusyuk tanpa gangguan pasokan listrik,” katanya.
Ia lebih lanjut menjelaskan 617 personel yang disiagakan itu terdiri dari 79 pegawai PLN dan 538 petugas pelayanan teknik (Yantek).
Selain itu, PLN juga mengerahkan berbagai peralatan pendukung, seperti 20 Unit Gardu Bergerak (UGB), 48 motor ULC (Unit Layanan Cepat), 36 mobil YANTEK, 1 Skylift, serta 2 unit SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) di dua titik operasional.
Kendati peralatan seperti genset mobile, crane, dan UPS tidak disiapkan secara khusus dalam siaga kali ini, PLN memastikan seluruh titik kritis sudah memiliki sistem cadangan yang memadai dari sisi infrastruktur dan personel.
PLN juga menerapkan pengamanan kelistrikan berlapis, yakni dari lapis 3 hingga lapis 1.
Pengamanan lapis 3 difokuskan pada rumah-rumah ibadah besar di Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep, dengan suplai dari dua sumber listrik, dukungan genset/UPS pelanggan, dan kehadiran personel siaga.
Pengamanan lapis 2 mencakup pusat perbelanjaan, rumah sakit, dan zona pertahanan.
Sedangkan untuk lapis 1 menjangkau area transportasi, wisata, dan pemerintahan, yang semuanya diamankan dengan dua suplai listrik dan petugas mobile.
"Melalui siaga seperti ini, kita tidak hanya menjaga jaringan, tetapi juga menjaga kepercayaan masyarakat. PLN harus selalu hadir, bahkan sebelum masyarakat merasakan kebutuhan," kata Fahmi.*