Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Akademisi dari Universitas Brawijaya Verdy Firmantoro mengatakan organisasi masyarakat (ormas) Gerakan Rakyat menjadi strategi bagi Anies Baswedan untuk mempertahankan eksistensi di panggung politik.
"Langkah Anies Baswedan ini bisa dilihat sebagai strategi politik jangka panjang. ini bisa dibaca sebagai bentuk upaya menjaga eksistensi di panggung politik," kata Verdy di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu.
Anies sendiri tidak masuk ke dalam jajaran struktural kepengurusan ormas berseragam oranye itu. Gerakan Rakyat adalah bagian dari organ relawan Anies Baswedan saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Meski tak masuk ke dalam struktural kepengurusan Gerakan Rakyat, namun Verdy menilai bahwa mantan Gubernur Jakarta itu memiliki peluang mempertahankan pengaruh sekaligus membangun jaringan politik melalui Gerakan Rakyat.
"Tanpa harus terlibat langsung dalam jabatan struktural ini bisa menjadi cara untuk menjaga relevansi," ujarnya.
Tak hanya itu, eksistensi yang coba dipertahankan juga bisa dimanfaatkan oleh Anies dalam mengambil simpati publik yang merasa kurang puas terhadap pemerintah.
Melalui manuver itu, Anies yang pernah maju di Pemilihan Presiden 2024 dengan berpasangan bersama Muhaimin Iskandar, berpotensi memanfaatkan ruang yang ada untuk muncul sebagai figur alternatif pada kontestasi tingkat nasional pada 2029.
"Ini juga menjadi strategi untuk mempertahankan basis pendukungnya dan memperluas pengaruh saat menjelang Pilpres 2029," ujarnya.
Kendati demikian, lantaran tersebut baru lahir, Verdy mengatakan bahwa Gerakan Rakyat perlu mempertahankan momentum supaya tidak dianggap sebagai pergerakan simbolik.
"Gerakan ini perlu grass root atau akar rumput yang jelas. Ini memperkuat basis politiknya," kata Dosen Komunikasi Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya ini.
Sebagaimana diketahui, deklarasi ormas Gerakan Masyarakat yang dilaksanakan di Jakarta (27/2) turut dihadiri oleh Anies Baswedan.
Pada momen itu, Anies ormas tersebut memiliki pengaruh penting dalam perjalanannya ketika bersaing memperebutkan kursi RI 1. Mantan Gubernur Jakarta itu juga telah dianggap sebagai tokoh inspirasi Gerakan Rakyat.