DPRD Surabaya apreasiasi paripurna dihadiri bupati lintas wilayah

Surabaya (ANTARA) - DPRD Kota Surabaya mengapresiasi rapat paripurna DPRD Kota Surabaya terkait penyampaian visi misi wali kota Surabaya periode 2025-2030 dengan kehadiran sejumlah bupati di sekitar kota Surabaya.

Tampak hadir dalam kesempatan itu, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Bupati Sidoarjo Subandi, dan Bupati Bangkalan Lukman Hakim serta Gubernur Jatim yang diwakili Asisten I Pemprov Jatim Benny Sampirwanto.

Ketua Komisi C DPRD Surabaya Eri Irawan, di Kota Surabaya, Senin mengapresiasi langkah kolaboratif Pemkot Surabaya, DPRD, dan pemda sekitarnya yang menandakan kesadaran pembangunan kawasan atau aglomerasi sudah semakin menguat di antara para pemangku kebijakan di kawasan Surabaya Raya.

"Kehadiran bupati Gresik, Sidoarjo, Bangkalan, perwakilan Gubernur Jatim, dan lintas instansi pemerintah dalam momen penyampaian visi-misi wali kota Surabaya memberi pesan pentingnya paradigma pembangunan kawasan, tak lagi tersekat kewenangan antardaerah maupun antarinstansi pemerintah," kata dia.

Momen tersebut sangat penting, kata dia, karena menjadi bagian dari political will untuk mengintegrasikan pembangunan kawasan Surabaya Raya, mulai terkait penanganan banjir, transportasi publik, hingga ketahanan pangan.

"Apalagi setelah pelantikan kepala daerah, pemkab atau pemkot menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah lima tahunan 2025-2030. Kami harapkan RPJMD masing-masing daerah mampu memperkuat kolaborasi kawasan ini. Sehingga akan membuat Surabaya Raya dapat tumbuh lebih baik, terutama pada sektor-sektor yang berkaitan antar-daerah," ujar Eri Irawan.

Eri Irawan juga mengapresiasi Wali Kota Eri Cahyadi yang menyatakan dalam visi misinya bahwa saat ini tak boleh lagi pembangunan dilakukan hanya berbasis batas administrasi kewilayahan kabupaten atau kota, melainkan sudah harus berbasis kawasan atau aglomerasi.

Demikian pula pembangunan yang tak boleh lagi ego sektoral berdasarkan kewenangan, seperti terkait pengelolaan sungai yang kewenangannya lintas instansi pemerintah, mulai pusat sampai provinsi.

"Apa yang disampaikan Pak Eri Cahyadi sangat penting, karena pengembangan kewilayahan memang harus saling menggabungkan keunggulan. Kita menyebutnya aglomerasi. Kota-kota dunia juga seperti itu. Tak bisa lagi satu daerah berkembang tanpa melibatkan daerah sekitarnya melalui saling dukung keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitifnya masing-masing," katanya.