Jakarta (ANTARA) - Laga tinju kelas berat ringan yang mempertemukan kembali Artur Beterbiev dengan Dmitry Bivol 2 bakal dilengkapi enam laga pendukung yang berlangsung di Riyadh, Arab Saudi, pada 22 Februari 2025.
"Pada laga pendukung utama akan mempertemukan Daniel Dubois yang akan berhadapan dengan Joseph Parker yang akan menentukan siapa yang akan berhadapan dengan Oleksandr Usyk," tulis MMA Fighting dalam lamannya di Jakarta, Kamis.
Dubois akan berusaha membangun kemenangan knockout (KO) luar biasa atas Anthony Joshua saat ia berhadapan dengan Parker.
Pada usia 27 tahun, Dubois baru saja memasuki masa jayanya dengan tiga kemenangan beruntun setela takluk dari Usyk pada 2023. Ia sangat menginginkan kesempatan kembali bertarung dengan Usyk, namun harus melewati Parker terlebih dahulu.
Sedangkan, Parker telah meraih lima kemenangan beruntun, termasuk berturut-turut mengalahkan Deontay Wilder dan Zhilei Zhang dengan KO.
Petinju Selandia Baru itu dapat meraih kemenangan terbesar dalam karirnya dan akan berusaha menumbangkan Dubois, terutama dengan adanya kesempatan menghadapi Usyk bagi sang pemenang.
Laga pendukung lainnya akan mempertemukan Shakur Stevenson dengan Josh Padley untuk memperebutkan gelar kelas ringan World Boxing Council (WBC) milik Stevenson.
Kemudian, Carlos Adames melawan Hamzah Sheeraz untuk memperebutkan gelar kelas menengah WBC milik Adames, Vergil Ortiz Jr melawan Israil Madrimov untuk perebutan gelar juara dunia kelas interim welter super WBC milik Ortiz Jr, Zhilei Zhang melawan Agit Kabayel yang memperebutkan gelar interim kelas berat WBC yang masih lowong, serta Joshua Buatsi melawan Callum Smith untuk memperebutkan gelar interim kelas berat ringan WBO milik Buatsi.
Enam kartu pertarungan tersebut akan melengkapi laga utama Beterbiev melawan Bivo untuk perebutan gelar juara sejati kelas berat ringan, demi sabuk World Boxing Association (WBA), WBC, International Boxing Federation (IBF), World Boxing Organization (WBO), dan The Ring milik Beterbiev.
Dalam pertemuan pertama mereka, Bivol menampilkan gaya teknik klasiknya, namun kemampuan Beterbiev mendaratkan pukulan keras memberinya kemenangan melalui keputusan mutlak, yang juga menjadi kali pertama dalam karier atlet Rusia itu tidak mencetak penyelesaian atas lawannya.(*)
