Ponorogo - Sejumlah pedagang tradisional di Ponorogo menyatakan keberatan sekaligus penolakannya terhadap rencana pendirian pusat belanja modern "Ponorogo City Center" (PCC). "Kalau sampai pusat belanja modern berskala besar tetap dipaksakan berdiri di sini, kami para pedagang kecil pasti akan kalah," ujar salah seorang pedagang Pasar Songgolangit, Kabupaten Ponorogo, Eko (50). Dikatakannya, keberadaan sejumlah minimarket seperti indomart dan alfamart sejauh ini telah menjadi "pukulan" tersendiri bagi para pedagang tradisional. Terbukti, omzet penjualan mereka terus menurun signifikan. Eko maupun beberapa pedagang di salah satu pasar terbesar di Koa reog itu menyebut pendapatan per hari yang mereka raup saat ini telah berkurang hingga kisaran 15-20 persen. Mereka memang tak memiliki data spesifik yang menyebut penurunan pendapatan karena faktor tersebut. Namun Eko maupun para pedagang lain di sekitarnya menuding bahwa keberadaan minimarmet sebagai biang perubahan gaya belanja masyarakat, dari sebelumnya di pasar tradisional beralih ke toko-toko serba ada. "Apalagi keberadaan minimarket ini sangat dekat dengan pasar. Bayangkan, jaraknya kurang dari 300 meter sehingga suka tidak suka menjadi pesaing langsung bagi pedagang tradisional di Pasar Songgolangit," ujarnya. Dikatakannya, meski harga barang-barang di kedua swalayan modern ini sedikit di atas harga yang ditawarkan pedagang di Pasar Songgolangit, namun pelanggan sudah banyak yang beralih. Dikonfirmasi terpisah, Bupati Ponorogo Amin mengakui, pihak PT Panca Wira Usaha (PWU) Jatim memang telah berkali-kali melakukan konsultasi. Namun, hingga saat ini belum ada pengajuan izin terkait pembangunan PCC. "Dengar pendapat sudah sering, dengan pengusaha lokal, dewan (DPRD), juga Pemkab, tapi belum ada kelanjutan langkah," ujarnya. Proyek properti berlabel Ponorogo City Center (PCC) secara terbuka disampaikan Direktur PT Panca Wira Usaha (PWU) Jatim Arif Afandi saat mendampingi Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf dan Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto di alun-alun Ponorogo, Minggu (13/5). Arif dalam kesempatan tersebut mengungkapkan, PCC rencananya akan dibangun di atas tanah milik pemprov Jatim, yaitu di lahan bekas pabrik minyak kelapa "Nabati Yasa" yang berada di jalan Ir. H. Juanda, Ponorogo. Dalam konsep perencanaan, PCC berupa bangunan empat lantai. Lantai satu dan dua berisi aneka produk yang dipasarkan oleh Bliss Group dengan Matahari serta Hypermartnya, lantai tiga untuk UKM dan pengusaha di Ponorogo, sedangkan di lantai paling atas adalah hotel dan ruang pertemuan. Arif bahkan menegaskan bahwa PCC pasti akan dibangun dalam kurun waktu dekat, meski ada penolakan atau resistensi dari masyarakat dan kalangan pedagang tradisional. (*)
Pedagang Tradisional Ponorogo Tolak Pusat Belanja Modern
Senin, 14 Mei 2012 21:03 WIB