Andik Vermansah Jenguk Bocah Penderita Tumor Otak
Senin, 14 Mei 2012 17:52 WIB
Surabaya - Pemain Tim Nasional Indonesia Andik Vermansyah menjenguk bocah penderita tumor otak, Muhammad Ilham, di Rumah Sakit Umum dr Soetomo Surabaya, Senin.
"Saya melihat di 'facebook' dan media massa kalau ada anak yang menderita tumor otak ngefans sama saya. Makanya saya ingin ketemu dengannya," ujar Andik kepada wartawan di Irna Anak Ruang Bona RSU dr Soetomo.
Kedatangan Andik Vermansyah membuat Ilham kaget. Ia tak menyangka dapat bertemu dengan idolanya. Meski harus terbaring lemas di tempat tidur dengan invus di tangan, namun Ilham mengaku senang.
Putra pertama pasangan Nasir dan Suadah tersebut terus mengembangkan senyumnya. Apalagi ketika Andik Vermansyah memberikan kaos timnas warna putih bernomor punggung 21 bertuliskan nama Andik serta ditandatangani.
"Semoga Ilham dapat segera sembuh dan bisa bermain bola lagi. Saya juga mendengar kalau Ilham ini jago bermain bola dan menjadi andalan di sekolahnya, SDN Kapasari IV Surabaya," tukas bintang Persebaya Surabaya tersebut.
Tidak hanya itu saja, pemain timnas yang mendapat hadiah kostum tim LA Galaxy dari David Beckham tersebut juga memberikan perlengkapan bermain bola, seperti sepatu dan kaos kaki. Andik Vermasnyah juga yang memasangkan sepatu pada kaki Ilham.
Meski hanya sekitar 30 menit berkunjung, namun Ilham sudah sangat gembira. Ilham yang baru saja menyelesaikan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional di sekolahnya tersebut tidak henti-hentinya memeluk dan tidak ingin jauh dengan pemain idolanya.
"Terima kasih kepada Andik Vermansyah yang mau menyempatkan menjenguk anak saya. Sungguh saya tidak menyangka seorang Andik mau datang dan peduli dengan Ilham," kata ibu Ilham, Suadah, dengan nada lirih.
Ilham dirawat di RSU dr Soetomo sejak Kamis, 10 Mei 2012. Tiga hari sebelum menjalani perawatan, Ilham sempat mengikuti UASBN, meski didampingi dan ditempatkan di ruangan khusus.
Suadah mengatakan, penyakit anaknya tersebut bermula sekitar Maret 2011. Saat itu, Ilham sering mengeluh sakit di kepala. Setelah diperiksakan ternyata ada benjolan dan harus dioperasi.
Usai operasi, Ilham terkadang kerap masih mengeluh sakit. Keluarga kemudian kembali memeriksakan dan hasilnya masih ada benjolan di kepala. Karena tidak memiliki uang cukup, benjolan Ilham semakin membesar meski sempat mendapat perawatan kemoterapi. (*)