Probolinggo (ANTARA) - Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, memperoleh Sertifikat ISO 21001:2018 dari PT Global Certification Indonesia karena dinilai berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan dan manajemen di pesantren.
Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Kabupaten Probolinggo, KH Abdul Hamid Wahid di Probolinggo, Senin, mengemukakan keberhasilan memperoleh sertifikat ISO ini merupakan langkah konkret untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan manajemen di pesantren.
"Sertifikat ISO standar internasional untuk sistem manajemen organisasi pendidikan ini diserahkan oleh Titis Arganto Aryoseno dan Sunarwanto, bertepatan Haul Masyayikh dan Harlah ke-76 Ponpes Nurul Jadid kemarin," katanya.
Dengan penerapan ISO ini, Kiai Hamid berharap dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan manajemen di pesantren, serta memastikan setiap program yang dijalankan benar-benar bermanfaat bagi umat dan masyarakat.
Ia menjelaskan, penerapan ISO 21001:2018 bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan pendidikan di pesantren berjalan dengan lebih terstruktur, terukur, efisien dan profesional.
"Dengan sistem manajemen yang lebih baik, kami berharap dapat memberikan pengalaman belajar yang optimal dan maksimal bagi para santri, serta memperbaiki pelayanan sosial, ekonomi, dan kesehatan yang kami jalankan untuk masyarakat," ujar Kiai Hamid.
Harapan lain dengan standar internasional itu adalah kemanfaatan Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk umat dapat semakin dirasakan dan lebih luas lagi.
Apalagi, kata Kiai Hamid, dalam pengembangan induk pesantren (PIP) menetapkan bahwa pada tahun 2040 lembaga ini akan menjadi institusi dengan reputasi dunia.
Ia menambahkan, sertifikat ISO dalam Sistem Manajemen Operasional Pendidikan (SMOP) akan mendudukkan pembelajaran dan pengajaran di Pondok Pesantren Nurul Jadid sebagai bagian penting dalam peningkatan manajemen melalui penyusunan PDCA (Plan, Do, Check, Act) atau PPEPP (Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan, Evaluasi, dan Pengendalian) secara saksama.
"Pengelolaan pendidikan di pesantren tidak hanya diaudit oleh auditor internal, tetapi juga eksternal. Dengan demikian, penjaminan mutu menjadi pondasi kuat untuk pengelolaan pesantren yang selama ini dilakukan secara alamiah," tuturnya.
Sertifikat ISO yang diperoleh Ponpes Nurul Jadid Paiton bukan hanya sekadar selembar kertas, melainkan sebagai bukti penerapan pola kerja keras, cerdas, dan tuntas dalam mengelola pesantren.*
Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton peroleh Sertifikat ISO
Senin, 27 Januari 2025 13:48 WIB
![Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton peroleh Sertifikat ISO](https://cdn.antaranews.com/cache/1200x800/2025/01/27/IMG-20250127-WA0029_1.jpg)
Kepala Ponpes Nurul Jadid Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, KH Abdul Hamid Wahid saat menerima Sertifikat ISO dari PT Global Certification Indonesia. ANTARA/Novi Husdinariyanto (Probolinggo)