Sidoarjo, Jawa Timur (ANTARA) - Dua perusahaan pengelola sampah yakni PT Reciki Solusi Indonesia dan Parongpong RAW Lab meminta pemerintah untuk proaktif mendukung dan meregulasi penggunaan material berbahan dasar olahan sampah dalam berbagai aspek.
"Kami selaku perusahaan pengelola sampah berharap pemerintah baik pusat maupun daerah untuk mendukung peningkatan penggunaan sampah daur ulang dalam berbagai macam aspek untuk mengurangi dampak lingkungan," kata Chief Executive office (CEO) PT Reciki Solusi Indonesia Bhima Aries Diyanto di Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu.
Bhima menegaskan saat ini permasalahan sampah di Indonesia dapat diatasi dengan proses pemilahan sampah untuk kemudian didaur ulang menjadi berbagai macam produk yang mampu menunjang aspek kehidupan masyarakat.
Dalam penandatanganan nota kesepahaman antara kedua belah pihak di Sidoarjo, Rabu, Bhima meminta pemerintah untuk meregulasi penggunaan barang daur ulang terutama di sektor pembangunan.
Bhima mengatakan saat ini sudah banyak pihak baik BUMN karya maupun swasta yang sudah mulai menggunakan olahan sampah dalam melaksanakan pembangunan seperti penggunaan plastik sebagai campuran beton.
Selain itu Bhima mengatakan saat ini ada sekitar 175 ribu ton sampah yang diproduksi oleh masyarakat Indonesia.Hal ini menurut Bhima dapat menjadi masalah terkait menggunungnya sampah-sampah tersebut di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di seluruh wilayah Indonesia.
Dari kesadaran tersebut, Bhima bersama pihaknya menginisiasi perusahaan pengelola sampah yang berbasis di Sidoarjo agar sampah-sampah tersebut dipilah dan disalurkan kepada pihak yang tepat seperti Parongpong LAB guna dilakukan daur ulang menjadi barang mentah yang berguna bagi bermacam aspek kehidupan.
Hal ini juga dilakukan Bhima demi meningkatkan manajemen sampah di tiap-tiap TPA agar sampah tidak terus menggunung serta berpotensi besar untuk mencemari lingkungan di masa depan.
"Target kami adalah zero landfill waste atau tidak menghasilkan sampah yang dibuang dan berujung menggunung di TPA. Semua bisa diraih dengan pengelolaan sampah yang baik," tegas Bhima.
Sementara itu, CEO Parangpong RAW Lab Rendy Aditya Wachid menyatakan saat ini penyerapan bahan dasar olahan sampah di Indonesia sudah lebih baik sejalan dengan meningkatnya kesadaran global terhadap pengelolaan sampah.
Hal ini, menurut Rendy, terbukti dari meningkatnya awareness beberapa perusahaan lokal baik milik pemerintah maupun swasta yang sudah bekerja sama dengan pihaknya demi mengurangi produksi sampah dengan upaya pengolahan yang tepat. Ia menyatakan melalui kerja sama dengan Reciki ini pihaknya bisa mendapatkan bahan baku sampah yang telah dipilah sehingga sampah tersebut bisa diolah menjadi barang yang tepat guna.
Senada dengan Bhima, Rendy juga meminta pemerintah untuk mendorong regulasi terkait penyerapan bahan baku hasil olahan sampah agar meningkatkan kesadaran banyak pihak atas bahaya ekologi yang berpotensi merusak alam.
Parongpong RAW Lab sendiri merupakan perusahaan asal Bandung Barat, Jawa Barat yang bergerak untuk mengolah sampah menjadi barang yang lebih bermanfaat. Salah satu produk yang dihasilkan adalah bata ringan dengan bahan campuran antara sampah jaring nelayan dan campuran semen.