Trenggalek - Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur kesulitan melacak jejak keberadaan jenazah Mahfud (48), TKI asal Desa Kendalrejo, Kecamatan Durenan yang dikabarkan meninggal di Kongo (28/12/2011). "Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan juga sudah diteruskan ke kedutaan besar namun sampai saat ini belum berhasil mengetahui keberadaan perusahaan yang mempekerjakan Mahfud," kata Kasi Penempatan Tenaga Kerja, Disnakertransos Kabupaten Trenggalek, Agus Surahmadi, Selasa. Ia mengaku, satu-satunya petunjuk hanyalah berupa nomor telepon teman korban yang diberikan oleh pihak keluarga, ternyata sudah tidak dapat dihubungi. "Kami sudah meminta pihak keluarga, apabila sewaktu-waktu ada teman korban yang menelepon lagi agar segera menghubungi disnakertransos, supaya kami bisa meneruskan ke Kemenlu RI untuk dilakukan pelacakan ulang," imbuhnya. Menurut dia, dari penelusuran yang dilakukan dinas tenaga kerja, Mahfud diduga kuat adalah TKI ilegal yang diberangkatkan oleh salah satu perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI) di Jakarta. "Kalau dia diberangkatkan secara resmi, maka PJTKI tersebut pasti akan bertanggung jawab untuk proses pemulangan jenazah maupun pemberian santunan," katanya. Meskipun berstatus tenaga kerja ilegal, namun pihak Disnakertransos Trenggalek tetap akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari kejelasan perusahaan yang mempekerjakan TKI tersebut, serta membawa pulang jenazah Mahfud ke Indonesia. "Kalaupun tidak bisa dipulangkan, kami tetap meminta Kemenlu agar mengupayaan, minimal ada asuransi atau santunan untuk keluarga korban," ujar Agus. Berdasar informasi dari berbagai sumber di lingkungan sekitar rumah korban maupun sejumlah rekannya, Mahfud sebelumnya diketahui bekerja di sebuah perusahaan kayu di Kalimantan. Dari situlah diyakini Mahfud lalu diajak salah satu temannya untuk bekerja ke Kongo, karena dipandang lebih menjanjikan secara keuangan/pendapatan. Di Benua Afrika tersebut, Mahfud bekerja sebagai sopir truk trailler pengangkut kayu. Namun baru lima bulan bekerja ia mengalami kecelakaan lalu lintas dan akhirnya meningggal dunia di rumah sakit. "Kalau informasi dari keluarganya jenazah mahfud ini sudah dimakamkan Gabon," kata lelaki yang akrab disapa Agus ini. Secara terpisah, ayah Mahfud, yakni Sawali hanya bisa pasrah atas nasib yang dialami anak sulungnya tersebut. Ia hanya berharap pemerintah Indonesia tetap mengupayakan pemulangan jenazah anaknya ke tanah air. "Yang paling utama kami berdoa, semoga anak saya tenang di alam sana dan diterima di sisi Tuhan yang maha kuasa," ujar Sawali. (*)
Disnakertrans Trenggalek Sulit Lacak TKI Tewas di Kongo
Selasa, 8 Mei 2012 17:48 WIB