Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun mengalokasikan dana Rp1 miliar pada 2025 guna menyempunakan bangunan Pondok Lansia yang ada di Kelurahan Klegen, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, Jawa Timur.
"Tahun ini pondok lansia ada anggaran untuk penyempurnaan. Ada lanskap sama penghubung bangunan utara dan selatan. Pagunya sekitar Rp1 miliar," ujar Kepala Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Madiun, Hesti Setyorini di Madiun, Rabu.
Menurutnya, penyempurnaan itu terdiri dari sejumlah pekerjaan. Salah satunya, pembangunan selasar untuk penghubung antara asrama utara dan selatan. Selasar merupakan jalan setapak beratap.
"Letaknya ada di barat masjid. Sementara lanskap adalah miniatur bangunan secara keseluruhan," katanya.
Ia menjelaskan, Pondok Lansia Madiun terdiri dari tiga bangunan utama. Yakni, dua asrama dan masjid di bagian tengahnya. Bangunan masjid dan asrama sisi selatan sudah masuk pembangunan tahap satu di tahun 2023.
"Untuk pembangunannya belum tahu kapan. Ini masih wait and see dulu, soalnya keluar surat edaran (SE) dari Sekda Madiun menindaklanjuti SEB Mendagri terkait proses PBJ yang ditahan dulu sampai ada juknis lebih lanjut," katanya.
Di luar pondok lansia, bidangnya juga ada sejumlah pekerjaan fisik tahun ini. Salah satunya, lanjutan Mall Pelayanan Publik (MPP) Kota Madiun yang akan menggunakan bekas Kantor Dinkes Kota Madiun.
"Sedangkan untuk saluran tahun ini ada di Bidang Sumber Daya Air. Baik saluran lingkungan maupun saluran besar," katanya.
Pondok Lansia Madiun merupakan proyek strategis Pemkot Madiun. Proyek tersebut dibangun di atas tanah aset atau tanah bengkok Pemkot Madiun.
Untuk paket pekerjaan Pondok Lansia tahap I pada 2023 menggunakan anggaran senilai Rp9,4 miliar. Total lahan yang digunakan mencapai 12 ribu meter persegi. Sedangkan pada tahap II, Pemkot Madiun mengalokasikan dana sebesar Rp8,6. Pembangunan pondok lansia tersebut sudah selesai, sudah diresmikan, dan beroperasi.