Surabaya (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan optimistis petani tebu lokal akan mampu memenuhi kebutuhan gula konsumsi nasional yang tahun ini mencapai sekitar 3 juta ton.
“Saya percaya kalau melihat semangat dan semarak petani tebu maka kita surplus (gula). Sekarang lahan-lahan terlantar ditanami tebu semua sampai harga lahan seperti di Malang harganya naik,” katanya dalam Rapat Koordinasi Terbatas Bidang Pangan Provinsi Jawa Timur di Surabaya, Selasa.
Zulkifli menyatakan pemerintah memutuskan untuk tidak melakukan impor gula konsumsi pada tahun ini sehingga kebutuhan dalam negeri akan dipenuhi dari hasil produksi petani lokal.
Ia menjelaskan sejak adanya kebijakan tidak impor gula sekarang para petani semakin bersemangat untuk memproduksi gula konsumsi.
Bahkan, Zulkifli bercerita ketika sedang berkunjung ke Lumajang dan Malang dirinya melihat banyak lahan yang dulunya mangkrak kini menjadi lahan produktif terutama untuk tanaman tebu.
Jawa Timur sendiri merupakan daerah penghasil gula terbanyak pada 2024 dengan porsi 52 persen yang kemudian diikuti oleh luar Jawa 36 persen, Jawa Tengah 17 persen, Jawa Barat 3 persen, dan Yogyakarta 1 persen.
“Kemarin kami mengunjungi Lumajang. Kami melihat halaman rumahnya semua ditanami tebu, petani senang,” katanya.
Meski demikian, pemerintah juga akan membantu meningkatkan produksi gula konsumsi yakni dengan melakukan pengembangan bibit baru, manajemen perkebunan hingga menjalin kerja sama dengan pelaku UKM.
“Sekarang sebenarnya produksi kita masih kurang 400 ribu dari 3 juta ton kebutuhan. Kalau kurang lihat pada Juni,” katanya.