Surabaya (ANTARA) - Sebanyak 4.006 peserta seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Timur memperebutkan 2.021 formasi yang tersebar di berbagai jabatan diantaranya, guru madrasah, penghulu, penyuluh agama, talenta digital, pengawas Jaminan Produk Halal (JPH), dan jabatan teknis lainnya.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Jawa Timur, Akhmad Sruji Bahtiar, mengatakan para peserta telah memasuki tahap akhir Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) nonCAT (Computer Assisted Test) yang bertujuan menggali kemampuan teknis dan wawasan peserta, khususnya dalam moderasi beragama.
"Tahapan ini mencari pribadi yang bisa bekerja secara tim, berakhlak, memiliki pengetahuan, dan perilaku beragama yang baik," ujar Bahtiar melalui keterangan yang diterima di Surabaya, Rabu, saat memantau pelaksanaan SKB ninCAT di Asrama Haji Sukolilo Surabaya.
Tahapan SKB nonCAT ini terdiri dari dua bagian, yaitu materi Praktik Kerja dan Sikap Kerja Berperspektif Moderasi yang berlangsung pada 22-24 Desember, serta Wawancara Wawasan Moderasi Beragama yang dijadwalkan pada 27-29 Desember 2024.
Seluruh proses seleksi dilakukan secara daring melalui aplikasi Zoom, dengan peserta mengikuti dari titik lokasi (tilok) yang tersebar di seluruh Indonesia.
Meski dilaksanakan secara online, lanjut Bahtiar, pengawasan tetap dilakukan ketat oleh panitia untuk memastikan transparansi dan integritas seleksi.
"Sedangkan tim penguji dari ASN Kemenag Jawa Timur terpusat di Asrama Haji Sukolilo," ujarnya.
Menurut Bahtiar, wawancara dalam tahap SKB nonCAT menguji wawasan moderasi beragama, sedangkan praktik kerja mengukur penguasaan bidang jabatan, pengalaman kerja, kemampuan teknologi informasi, dan bahasa asing.
“SKB ini dirancang untuk mengukur kemampuan dan karakteristik peserta, baik dari segi pengetahuan maupun keterampilan, sehingga dapat melahirkan CPNS yang moderat dan kompeten," tuturnya.