Enam Siswa Bermasalah Di Bojonegoro Ikut UN
Sabtu, 14 April 2012 18:53 WIB
Bojonegoro - Enam siswa yang bermasalah dengan hukum di Bojonegoro, Jatim, tetap bisa mengikuti ujian nasional (UN) di lokasi tempat mereka menjalani tahanan yaitu di lembaga pemasyaratan (lapas) dan Mapolsek.
"Keenam siswa itu menjalani tahanan karena berbagai kasus kriminal, persisnya saya tidak tahu. Tapi, biasanya kasus perkelahian," kata Kepala Dinas Pendidikan Bojonegoro, Husnul Chuluq, Sabtu.
Ia mengungkapkan, di Lapas Bojonegoro ada tiga siswa yang menjalani UN, dua siswa di Mapolsek Kanor dan satu siswa di Mapoksek Gondang. Pelaksanaan UN di Lapas dan Mapolsek sudah dipersiapkan dan sesuai prosedur tetap mendapatkan penjagaan dua petugas pengawas dan satu petugas polisi.
Berdasarkan data, dua siswa MA Salilul Muttaqin Desa Margoagung, Kecamatan Sumberrejo, Abdul Ghofur dan M. Nafi Bachtiar, menjani UN di Polsek Kanor.
Sedangkan dua siswa SMKN Temayang yaitu, Abdul Wahab, Ifin Muarifin dan satu siswa SMK Dander, Saiful Huda menjalani UN di Lapas. Selain itu, satu siswa SMA Taruna Bakti Gondang, Bintoro menjani UN di Mapolsek Gondang.
"Yang jelas, persiapan pelaksanaan UN berjalan dengan baik, termasuk lembaga penyelenggara sudah mempersiapkan sebaik mungkin," ucapnya, menegaskan.
Ia meminta kepada semua peserta UN di daerah setempat bisa mengerjakan soal dengan jujur, tanpa terpengaruh dengan kemungkinan munculnya kunci jawaban soal UN. Sebab, dengan sistem pelaksanaan UN tahun ini, kecil kemungkinan soal bocor.
"Yang paling aman, para siswa harus percaya diri dalam mengerjakan soal, jangan terpengaruh adanya kunci jawaban yang belum tentu kebenarannya beredar dengan berbagai cara," paparnya.
Ia menambahkan, di dalam pelaksanaan UN setempat, jumlah pengawas ruangan UN SMP/Mts 2.259 pengawas, SMA dan MA 972 pengawas dan SMK 576 pengawas. Selain itu, juga ditambah pengawas independen dari Universitas Airlangga (Unair) 52 pengawas dan Universitas Bojonegoro (Unigoro) 30 pengawas.
Berdasarkan data di Kantor Diknas, peserta UN tahun ini SMP negeri dan swasta 12.241 siswa, SMP Luar Biasa (LB) tujuh siswa, Mts negeri dan swasta 6.600 siswa, dan SMA negeri dan swasta 4.712 siswa, SMA LB tujuh siswa. Sementara itu, MA negeri dan swasta 2.846 siswa, SMK negeri dan swasta 4.966 siswa.
"Tidak ada laporan peserta UN ada yang hamil," kata Husnul.(*)